Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Keperawatan Maternitas (Askep pada klien Post Partum)

Share/Bookmark

Pengertian
Post partum adalah interval 6 minggu yaitu mulai kelahiran bayi hingga kembalinya organ-organ reproduksi ke keadaan seperti sebelum hamil. Kadang, saat post partum ini disebut sebagai ‘PUERPERIUM’ atau ‘NIFAS’ atau trimester keempat kehamilan.

Fisiologi
Perubahan fisiologis yang terjadi pada saat post partum adalah
  1. Retrogresif, berarti kembalinya fungsi-fungsi organ tubuh seperti keadaan pre-pregnancy. Perubahan yang terjadi antara lain: sistem reproduksi, pada sistem genitalia, seluruhnya akan pulih kembali dalam waktu 3 bulan dan sistemik
  2. Progresif, berarti mengalami perkembangan lebih lanjut
  • Laktasi : Setelah partus, hormon estrogen dan prgesteron dalam tubuh ditekan oleh adanya Lactogenic Hormon (prolaktin) sehingga jumlah hormon estrogen dan progesteron menurun sedangkan jumlah hormon prolaktin meningkat. Mammae yang telah dipersiapkan pada masa hamil terpengaruhi dengan akibat kelenjar-kelenjar berisi air susu (air susu keluar pada hari ke-2-3 post partum). Pada hari-hari pertama, air susu mengandung ‘kolostrum’ berupa cairan kuning lebih kental, mengandung banyak protein albumin dan globulin dan ini berfungsi juga untuk meningkatkan imunitas pada neonatus.
  • Kembalinya menstruasi
    Peningkatan oksitosin akan menyebabkan kontraksi uterus sehingga tidak terjadi nidasi. Akibatnya menstruasi akan kembali terjadi.

Fase-fase post partum

  1. Immediate post partum, terjadi sampai 24 jam pertama
  2. Early post partum, terjadi dari hari kedua hingga minggu pertama
  3. Late post partum, terjadi setelah minggu pertama (juga tergantung pada kondisi sang ibu, jika terjadi komplikasi post partum maka late post partum akan terjadi perlambatan).

Resiko terbesar terjadinya komplikasi post partum pada late post partum adalah selama 24 jam pertama setelah persalinan dan kelahiran

Adaptasi fisiologis yang dialami ibu post partum adalah:

Tanda-tanda vital

Setelah partus akan terjadi peningkatan Cardiac Out Put (COP) dan stroke volume (SV) sehingga menyebabkan peningkatan kerja jantung. Hal tersebut mempunyai kompensasi fisiologis, yaitu

  • peningkatan tekanan darah
  • peningkatan denyut nadi
  • peningkatan suhu
  • peningkatan respirasi

Sistem kardiovaskuler

Terjadi peningkatan kerja jantung karena COP dan SV yang meningkat

Sistem urinaria

Pada post partum biasanya mengalami disuria dan kemungkinan karena retensi urin. Retensi urin ini dihubungkan dengan kerja dari ADH. Bila CES menjadi terlalu encer (hipoosmotik), ADH akan berkurang dan keluar air berlebihan bersama sedikit solut CES, sehingga memekatkan cairan tubuh kembali normal. Retensi urin tersebut biasa terjadi 2x24 jam.

Sistem endokrin

Terjadi penekanan pada hormon progesteron dan estrogen sehingga jumlahnya menurun akibat meningkatnya produksi hormon prolaktin

Sistem gastrointestinal

Saat post partum terjadi konstipasi akibat penurunan aktivitas peristaltik, dengan kata lain, terjadi relaksasi. Bisa juga karena pengaruh psikis maka menyebabkan ibu takut untuk BAB dan BAK.

Sistem muskuloskeletal
Pada saat hamil akan terjadi lordosis, pada saat post partum lordosis itu akan mulai pulih kembali.

Organ reproduksi

  • Ibu mengalami mens kembali
  • Pada vagina yang nullipara muncul Rouge/benjol-benjol, tapi tidak semuanya. Rouge biasanya akan menghilang pada saat persalinan. Pada multipara biasanya tidak terjadi.
  • Hiperpigmentasi (striae, khloasma)
    Striae di perut ada bekasnya, tetapi tidak semua ibu. Hal ini berkaitan dengan hormonal.
  • Menyusui, berarti ada peningkatan progesteron (sedikit) diikuti prolaktin dan oksitosin

Nah....kalu mau dapet lanjutannya yang lengkap silahkan klik link download dibawah...makacih....salam suksesssss