Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Tampak depan Kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan dalam Seminggu

Ada pesta harus dihadiri seminggu lagi, dan Anda merasa gaun kesayangan dipakai ke pesta nanti lebih sempurna...

Keperawatan Medikal Bedah

Bersama kita bisa......

Go Abroad....

Program pasca sarjana UMY yang istimewa muda mendunia...

The Great University

UMY is most popular in yogyakarta....

Askep Lansia Dengan Reumatik

PENDAHULUANPerubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatik. Salah satu golongan penyakit reumatik yang sering menyertai usia lanjut yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah osteoartritis.

Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan dengan meningkatnya usia manusia. Reumatik dapat mengakibatkan perubahan otot, hingga fungsinya dapat menurun bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna mengaktifkan fungsi otot. Dengan meningkatnya usia menjadi tua fungsi otot dapat dilatih dengan baik. Namun usia lanjut tidak selalu mengalami atau menderita reumatik.

Timbulnya kejadian reumatik ini, sampai sekarang belum sepenuhnya dapat dimengerti. Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom dan golongan penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma reumatik cukup banyak, namun semuanya menunjukkan adanya persamaan ciri.

Menurut kesepakatan para ahli di bidang rematologi, reumatik dapat terungkap sebagai keluhan dan/atau tanda. Dari kesepakatan, dinyatakan ada tiga keluhan utama pada sistem muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan, serta adanya tiga tanda utama yaitu: pembengkakan sendi., kelemahan otot, dan gangguan gerak. (Soenarto, 1982)

Reumatik dapat terjadi pada semua umur dari kanak – kanak sampai usia lanjut, atau sebagai kelanjutan sebelum usia lanjut. Dan gangguan reumatik akan meningkat dengan meningkatnya umur. (Felson, 1993, Soenarto dan Wardoyo,1994).


KONSEP DASAR MEDIS

Istilah rheumatism berasal dari bahasa Yunani, rheumatismos yang berarti mucus, suatu cairan yang dianggap jahat mengalir dari otak ke sendi dan struktur klain tubuh sehingga menimbulkan rasa nyeri atau dengan kata lain, setiap kondisi yang disertai kondisi nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal disebut reumatik termasuk penyakit jaringan ikat.

Reumatik dapat dikelompokkan atas beberapa golongan, yaitu :

Osteoartritis.
Penyakit ini merupakan penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran sendi, dan hambatan gerak pada sendi-sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban.

Artritis Rematoid.
Artritis rematoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik dengan manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh. Terlibatnya sendi pada pasien artritis rematoid terjadi setelah penyakit ini berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat progresifitasnya. Pasien dapat juga menunjukkan gejala berupa kelemahan umum cepat lelah.

Polimialgia Reumatik.
Penyakit ini merupakan suatu sindrom yang terdiri dari rasa nyeri dan kekakuan yang terutama mengenai otot ekstremitas proksimal, leher, bahu dan panggul. Terutama mengenai usia pertengahan atau usia lanjut sekitar 50 tahun ke atas.

Artritis Gout (Pirai).
Artritis gout adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita. Pada pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa menopause.

Next....?????
silahkan download link dibawah ini untuk mendapatkan full versionnya atau jika anda ingin membaca tentang askep dengan masalah tumor otak, klik mpada linknya.

SUSES....SS..S..S..S.S

Askep Gangguan Muskulokeletal

salam sejahtera,
assalamu'alaikum wr. wb

sobat neter semua, sudah lama saya belum posting. saya mohon maf yang sebesar-besarnya pada yang aktif mengikuti perkembangan blog kesayangan kita ini. Ma'lumlah akhir akhir ini saya banyak sekali kediatan yang membuat saya terlalu sibuk. Oya kali ini saya akan posting tentang askep gangguan muskulokeletal, sebelumnya kita juga udah posting banyak seperti askep dengan tumor otak, nah bagi yang baru ngikutin blog ini silahkan klik linknya aja.

Oke marri kkita mulai......

asuhan keperawatan denga muskulokeletal adalah salahsatu bagian dari ruang lingkup ilmu keperawatan yang sangat perlu juga kita perhatikan, karena sangat banyak sekali kasus yang berhubungan pada askep dengan muskulokeletal. nah maka dari itu tentunya harus menguasai konsep dan teori tentang hal ini.

pada dasarnya semua kasus sangat penting, tapi seperti biasa perlu kita perhatikan kondisi kegawat daruratannya. oke dah ga usah panjang-panjang nulisnya, nanti palah jadi munyeng....okey silahkan download materinya aja langsung. klik pada link download dibawah


Salam Jabat Erat

askep penyakit asma bronkial

Pengertian
Asma bronkhial adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermitten, reversible dimana trakeobronkial berespon secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu.Asma bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil dari pengobatan ( The American Thoracic Society )

Klasifikasi
Berdasarkan penyebabnya, asma bronkhial dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe,
yaitu :
  • Ekstrinsik (alergik) : Ditandai dengan reaksi alergik yang disebabkan oleh faktor-faktor pencetus yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga, bulu binatang, obat-obatan (antibiotic dan aspirin) dan spora jamur. Asma ekstrinsik sering dihubungkan dengan adanya suatu predisposisi genetik terhadap alergi. Oleh karena itu jika ada faktor-faktor pencetus spesifik seperti yang disebutkan di atas, maka akan terjadi serangan asma ekstrinsik.
  • Intrinsik (non alergik) : Ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti udara dingin atau bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi saluran pernafasan dan emosi. Serangan asma ini menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya waktu dan dapat berkembang menjadi bronkhitis kronik dan emfisema. Beberapa pasien akan mengalami asma gabungan
  • Asma gabungan : Bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk alergik dan non-alergik.
Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan asma bronkhial.
  • Faktor predisposisi yaitu Genetik : Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alerg biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan foktor pencetus. Selain itu hipersentifisitassaluran pernafasannya juga bisa diturunkan.
  • Faktor presipitasi
Alergen : Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
  1. Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan ex: debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi
  2. Ingestan, yang masuk melalui mulut ex: makanan dan obat-obatan
  3. Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit ex: perhiasan, logam dan jam tangan
Perubahan cuaca
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim,seperti: musim hujan, musim kemarau, musim bunga. Hal ini berhubungan dengan arah angin serbuk bunga dan debu.

Stress
Stress/ gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami stress/gangguanemosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya belumbisa diobati.
Lingkungan kerja
Mempunyai hubungan langsung dengan sebab terjadinya serangan asma. Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja dilaboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti.

Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas jasmani atau aloh raga yang berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan serangan asma. Serangan asma karena aktifitas biasanya terjadi segera setelah selesai aktifitas tersebut.


Untuk lengkapnya silahkan download melalui link di bawah ini atau melihat askep dengan tumor otak

askep kanker paru

Share/Bookmark

PENGERTIAN

Tumor paru merupakan keganasan pada jaringan paru (Price, Patofisiologi, 1995)
Kanker paru merupakan abnormalitas dari sel – sel yang mengalami proliferasi dalam paru (Underwood, Patologi, 2000).

ETIOLOGI

Meskipun etiologi sebenarnya dari kanker paru belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang agaknya bertanggung jawab dalam peningkatan insiden kanker paru :

Merokok.
Tak diragukan lagi merupakan faktor utama. Suatu hubungan statistik yang defenitif telah ditegakkan antara perokok berat (lebih dari dua puluh batang sehari) dari kanker paru (karsinoma bronkogenik). Perokok seperti ini mempunyai kecenderung sepuluh kali lebih besar dari pada perokok ringan. Selanjutnya orang perokok berat yang sebelumnya dan telah meninggalkan kebiasaannya akan kembali ke pola resiko bukan perokok dalam waktu sekitar 10 tahun. Hidrokarbon karsinogenik telah ditemukan dalam ter dari tembakau rokok yang jika dikenakan pada kulit hewan, menimbulkan tumor.

Iradiasi
Insiden karsinoma paru yang tinggi pada penambang kobalt di Schneeberg dan penambang radium di Joachimsthal (lebih dari 50 % meninggal akibat kanker paru) berkaitan dengan adanya bahan radioaktif dalam bentuk radon. Bahan ini diduga merupakan agen etiologi operatif.

Kanker paru akibat kerja
Terdapat insiden yang tinggi dari pekerja yang terpapar dengan karbonil nikel (pelebur nikel) dan arsenic (pembasmi rumput). Pekerja pemecah hematite (paru – paru hematite) dan orang – orang yang bekerja dengan asbestos dan dengan kromat juga mengalami peningkatan insiden.

Polusi udara
Mereka yang tinggal di kota mempunyai angka kanker paru yang lebih tinggi dari pada mereka yang tinggal di desa dan walaupun telah diketahui adanya karsinogen dari industri dan uap diesel dalam atmosfer di kota.

( Thomson, Catatan Kuliah Patologi,1997).

Genetik
Terdapat perubahan/ mutasi beberapa gen yang berperan dalam kanker paru, yakni :

  • Proton oncogen
  • Tumor suppressor
  • Gene encoding enzyme.

Teori Onkogenesis

Terjadinya kanker paru didasari oleh tampilnya gen suppresor tumor dalam genom (onkogen). Adanya inisiator mengubah gen supresor tumor dengan cara menghilangkan (delesi/del) atau penyisipan (insersi/ inS) sebagian susunan pasangan basanya, tampilnya gen erbB1 dan atau neu/erbB2 berperan dalam anti apoptosis (mekanisme sel untuk mati secara alamiah- programmed cell death). Perubahan tampilan gen kasus ini menyebabkan sel sasaran dalam hal ini sel paru berubah menjadi sel kanker dengan sifat pertumbuhan yang autonom. Dengan demikian kanker merupakan penyakit genetic yang pada permulaan terbatas pada sel sasaran kemudian menjadi agresif pada jaringan sekitarnya

Diet

Dilaporkan bahwa rendahnya konsumsi betakaroten, seleniumdan vitamin A menyebabkan tingginya resiko terkena kanker paru

(Ilmu Penyakit Dalam, 2001).

Untuk lebih lengkapnya silahkan klik link download dibawah ini atau askep anak


Proses Keperawatan (pengkajian keperawatan)

Share/Bookmarkselamat pagi rekan neter semua....
ketika saya posting waktu udah jam 02.00 pagi hih, lagi nyoba-nyoba conect dari rumah pake im3. akhirnya setelah perjalanan yang panjang bisa conect juga he..he...

saya jadi inget untuk posting, nah rekan sejawat semua kali ini posting saya tentang proses keperawatan. sebelumnnya kita udah posting tentang dokumentasi dan banyak lainnya seperti askep anak dll.

Proses keperawatan meliputi :
  • Pengkajian
  • Intervensi
  • Implementasi
  • Dokumentasi
langsung saja, saya ingin mencoba memberikan sedikit pengetahuan tentang proses keperawatan terutama yang akan kita bahas sekarang adalah pengkajian keperawatan. mungkin kita awali dengan definisi kali ya,

menurut (Effendy, 1995). Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan

nah dari pengertian saja kita sangat tahu kalu pengkajian itu adalah faktor utama dalam penegakan masalah. saya sangat setujudengan pendapat diatas karena dengan pengkajian semua masalah dapat terungkap baik secara alo anamnesa ataupun auto anamnesa.

nah rekan neter semua itu sekelumit tentang pengkajian, jika anda semua menginginkan lengkapnya silahkan download saja materinya

untuk kali ini sekian aja dulu ya...besok kita sambung lagi dengan bahasan yang lebih menarik


Dokumentasi Keperawatan

Share/BookmarkHai..rekan neter semua, agak lama nih saya ga posting, pastinya banyak ditunggu oleh rekan sejawat semua. nah sebelumnya kita udah banyak posting seperti askep anak dan lainnya, pokone banyak dech. oya..kali ini saya mau posting tentang dokumentasi keperawatan nih. Kenapa materi ini yang saya posting duluan??? alasannya banyak sekali dan yang paling utama adalah karena dokumentasi menduduki hal yang paling penting dalam asuhan keperawatan. Kenapa tidak coba....apa yang kita lakukan tentu harus kita dokumentasikan hal ini menyangkut dengan tanggung jawab dan tanggung gugat kita sebagai perawat biar tidak di pandang rendah oleh profesi lain betul??? he...he... agak semangat nih, soale hari ini IGD penuh banget pasien KLL, whuh cape dech...

Lanjut ya...
tentu sebelum kita mendokumentasikan kita harus faham betul dengan konsep dasar dokumentasi keperawatan yaitu Sebagai suatu informasi yang tertulis, dokumentasi keperawatan merupakan media komunikasi yang efektif antar profesi dalam suatu tim pelayanan kesehatan pasien. Disamping itu dokumentasi keperawatan bertujuan untuk perencanaan perawatan pasien sebagai indikator kualitas pelayanan kesehatan, sumber data untuk penelitian bagi pengembangan ilmu keperawatan, sebagai bahan bukti pertanggung jawaban dan pertanggunggugatan pelaksanaan asuhan keperawatan serta sebagai sarana pendidikan bagi para mahasiswa.

Dokumentasi dan pelaporan merupakan suatu metode untuk mengkomunikasikan suatu informasi yang berhubungan dengan manajemen pemeliharaan kesehatan. Dalam beberapa hal kesuksesan dari pelaksanaan proses keperawatan tergantung dari keakuratan dan komplitnya pelaporan dan ketepatan dalam penulisan pendokumentasian.

Beberapa jenis catatan digunakan sebagai alat komunikasi untuk menginformasikan keadaan klien. Meskipun setiap perusahaan menggunakan format yang berbeda, seluruh catatan mengandung informasi yang mendasar, yaitu :
  1. Identifikasi klien dan data demografis
  2. Informed Consent untuk tindakan
  3. Riwayat keperawatan
  4. Diagnosa atau masalah keperawatan
  5. Rencana keperawatan (Nursing Care Plan)
  6. Catatan tindakan keperawatan dan evaluasi
  7. Riwayat medis
  8. Diagnosa medis
  9. Pesanan terapi
  10. Catatan perkembangan medis dan kesehatan
  11. Laporan pengkajian fisik
  12. Laporan diagnostik studi
  13. Rangkuman prosedur operasi
  14. Rencana pulang dan rangkuman

Nah itu hal yang paling utama ketika kita mendokumentasikan. oya...kalu di tulis semuanya, tangan saya jadi mandan kesel je....lebih baik download aja ya untuk lengkapnya... silahkan klik link download dibawah



Keperawatan Komunitas (pengkajian askep komunitas)

Share/Bookmark
Selamat malem rekan sejawat semua.....
malam ini saya shift malem nih,...setelah libur beberapa hari, ini pertama masu lagi dan pindah bangsal. Kebetulan nih di bangsal bisa online, makanya saya nyempetin untuk posting lagi.
Kalau sebelumnya saya posting tentang askep maternitas, nah...sekarang saya mau posting  tentang Keperawatan Komunitas. 

Mata udah ngantuk sih..tapi seperti biasa saya tetap semangat, habis mbukak facebook, kasih komentar pada temen-temen terus saya nyemetin buka blog ini. 
Okey seperti biasa saya mau membahas secara garis besar saja ya, nanti kalu ingin jelasnya langsung download aja filenya.

Keperawatan komunitas merupakan hal yang tidak bisa di pisahkan dari ilmu keperawatan, walaupun masih bnayak yang menganggap bahwa komunitas adalah wilayah garapannya ilmu kesehatan masyarakat. Dalam  prosesnya untuk merawat sebuah masyarakat perlu dukungan dari berbagai fihak, karena sudah barang tentu kalau masalah yang ada dalam komunitas itu merupakan tanggungjawab bersama, betul??? Sebelum kita menemukan masalah yang sedang di alami sebuah komunitas masyarakat, kita harus memulainya dengan pengkajian dengan beberapa kriteria tertentu. Pokoknya masalah komunitas harus ditangani secara menyeluruh dan bersama-sama. Bagi mahasiswa memegang peranan yang sangat penting karena data yang didapatkan akan lebih objektif jika dibandingkan dengan sebuah lembaga pemerintah. itu sih pendapat saya...ga tau kalau pendapat orang lain???pasti beda kali ya...

Nah file yang saya posting kali ini, adalah sebuah contoh dengan pengkajian pada keperawatan komunitas , silahkan download pada link di bawah.

Keperawatan Maternitas (Askep pada klien Post Partum)

Share/Bookmark

Pengertian
Post partum adalah interval 6 minggu yaitu mulai kelahiran bayi hingga kembalinya organ-organ reproduksi ke keadaan seperti sebelum hamil. Kadang, saat post partum ini disebut sebagai ‘PUERPERIUM’ atau ‘NIFAS’ atau trimester keempat kehamilan.

Fisiologi
Perubahan fisiologis yang terjadi pada saat post partum adalah
  1. Retrogresif, berarti kembalinya fungsi-fungsi organ tubuh seperti keadaan pre-pregnancy. Perubahan yang terjadi antara lain: sistem reproduksi, pada sistem genitalia, seluruhnya akan pulih kembali dalam waktu 3 bulan dan sistemik
  2. Progresif, berarti mengalami perkembangan lebih lanjut
  • Laktasi : Setelah partus, hormon estrogen dan prgesteron dalam tubuh ditekan oleh adanya Lactogenic Hormon (prolaktin) sehingga jumlah hormon estrogen dan progesteron menurun sedangkan jumlah hormon prolaktin meningkat. Mammae yang telah dipersiapkan pada masa hamil terpengaruhi dengan akibat kelenjar-kelenjar berisi air susu (air susu keluar pada hari ke-2-3 post partum). Pada hari-hari pertama, air susu mengandung ‘kolostrum’ berupa cairan kuning lebih kental, mengandung banyak protein albumin dan globulin dan ini berfungsi juga untuk meningkatkan imunitas pada neonatus.
  • Kembalinya menstruasi
    Peningkatan oksitosin akan menyebabkan kontraksi uterus sehingga tidak terjadi nidasi. Akibatnya menstruasi akan kembali terjadi.

Fase-fase post partum

  1. Immediate post partum, terjadi sampai 24 jam pertama
  2. Early post partum, terjadi dari hari kedua hingga minggu pertama
  3. Late post partum, terjadi setelah minggu pertama (juga tergantung pada kondisi sang ibu, jika terjadi komplikasi post partum maka late post partum akan terjadi perlambatan).

Resiko terbesar terjadinya komplikasi post partum pada late post partum adalah selama 24 jam pertama setelah persalinan dan kelahiran

Adaptasi fisiologis yang dialami ibu post partum adalah:

Tanda-tanda vital

Setelah partus akan terjadi peningkatan Cardiac Out Put (COP) dan stroke volume (SV) sehingga menyebabkan peningkatan kerja jantung. Hal tersebut mempunyai kompensasi fisiologis, yaitu

  • peningkatan tekanan darah
  • peningkatan denyut nadi
  • peningkatan suhu
  • peningkatan respirasi

Sistem kardiovaskuler

Terjadi peningkatan kerja jantung karena COP dan SV yang meningkat

Sistem urinaria

Pada post partum biasanya mengalami disuria dan kemungkinan karena retensi urin. Retensi urin ini dihubungkan dengan kerja dari ADH. Bila CES menjadi terlalu encer (hipoosmotik), ADH akan berkurang dan keluar air berlebihan bersama sedikit solut CES, sehingga memekatkan cairan tubuh kembali normal. Retensi urin tersebut biasa terjadi 2x24 jam.

Sistem endokrin

Terjadi penekanan pada hormon progesteron dan estrogen sehingga jumlahnya menurun akibat meningkatnya produksi hormon prolaktin

Sistem gastrointestinal

Saat post partum terjadi konstipasi akibat penurunan aktivitas peristaltik, dengan kata lain, terjadi relaksasi. Bisa juga karena pengaruh psikis maka menyebabkan ibu takut untuk BAB dan BAK.

Sistem muskuloskeletal
Pada saat hamil akan terjadi lordosis, pada saat post partum lordosis itu akan mulai pulih kembali.

Organ reproduksi

  • Ibu mengalami mens kembali
  • Pada vagina yang nullipara muncul Rouge/benjol-benjol, tapi tidak semuanya. Rouge biasanya akan menghilang pada saat persalinan. Pada multipara biasanya tidak terjadi.
  • Hiperpigmentasi (striae, khloasma)
    Striae di perut ada bekasnya, tetapi tidak semua ibu. Hal ini berkaitan dengan hormonal.
  • Menyusui, berarti ada peningkatan progesteron (sedikit) diikuti prolaktin dan oksitosin

Nah....kalu mau dapet lanjutannya yang lengkap silahkan klik link download dibawah...makacih....salam suksesssss

Ilmu Kejiwaan ( Konsep kesehatan jiwa )

Share/Bookmark


Tak Bisa Membedakan Khayalan dan Kenyataan

Berikut adalaha percakapan yang saya kutip dari media tentang konsep kesehatan jiwa dengan dr. TEDDY HIDAYAT, SpKJ (Psikiater)
Pengasuh yang terhormat,
Keponakan saya, sebut saja AA, usia 23 tahun, belum menikah. Pendidikan terakhir SMU kelas tiga tinggal di kawasan Bandung Barat. Sejak Januari 2003 mulai sering terlihat bengong dan bicara tidak sesuai dengan kenyataan serta menuntut minta diperhatikan oleh keluarga. AA bercerita pada teman-teman dan keluarganya bahwa dirinya pernah ke Jepang, menikah dengan bintang film dan punya anak di Paris. Ia mengatakan punya uang di bank sebanyak 2 miliar, menuduh anak gadis tetangga rumah yang dianggapnya sebagai pacar telah menjalin hubungan dengan pria lain.

Bulan Juni 2004, AA mulai mudah tersinggung, cemburu dan iri pada adiknya yang telah berhasil meraih prestasi tinggi di sekolahnya. Pada bulan Agustus 2004, AA dibawa berobat ke sebuah pesantren, keluarga dilarang menengok selama 3 bulan. Baru berjalan satu bulan setengah keluarga memaksa bertemu, ternyata kondisi AA makin menurun; tubuh kurus, kulit penuh koreng dan rambut panjang tidak terurus. Sejak itu AA dibawa kembali pulang ke rumah dirawat dan diberi pengobatan alternatif (pijat dan jamu). Sejak pulang dari pesantren AA semakin tidak mengenal keluarganya, buang air besar di celana dan buang air kecil di mana-mana. Ia tidak mampu lagi melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, mandi dan berpakaian semuanya harus dibantu.

Pada Oktober 2004 AA pergi ke luar rumah sendirian tanpa sepengetahuan orang tuanya, beberapa hari menggelandang dan akhirnya ditemukan kembali dalam keadaan kebingungan dan bicaranya kacau. AA kemudian dibawa dan dirawat di RS, diobati dengan 3 macam obat Resperidone, Triheksiphenidil dan CPZ. Sekarang AA telah 3 bulan tinggal di rumah, makan obat teratur dan sudah tidak terlihat lagi cemburu atau marah-marah. Tetapi sebaliknya menjadi jarang bicara, pendiam, pemalu, jarang ke luar kamar, banyak melamun dan menghindar dari pergaulan sosial.

Pertanyaan saya:
- Gangguan apa yang dialami AA ?- Bagaimana cara agar AA mau bersosialisasi ?
- Bagaimana upaya meningkatkan fungsi sosial penderita ?

Atas perhatian dan jawaban Dokter, Saya ucapkan terima kasih yang tidak terhingga dan mudah-mudahan Tuhan Yang Mahakuasa akan membalas berlipat ganda.

Paman AA - Bandung

PADA AA ditemukan gangguan pola perilaku atau psikologis yang secara klinis bermakna dan menimbulkan kendala dalam fungsi psikososial. Dapat disimpulkan, AA mengalami suatu gangguan jiwa berat. Berdasarkan gejala-gejala dan perjalanan penyakitnya, besar kemungkinan AA menderita skizofrenia karena ditemukan adanya gejala-gejala gangguan proses berpikir yaitu gangguan bentuk pikiran tidak bisa membedakan antara khayalan dan kenyataan (pernah ke Jepang, menikah dengan bintang film dan punya anak di Paris), gangguan jalan pikiran (bicara kacau, dan sulit dimengerti) dan gangguan isi pikiran berupa waham kebesaran dan cemburu (punya uang di Bank sebanyak 2 miliar, menuduh anak gadis tetangga rumah yang dianggapnya sebagai pacar telah menjalin hubungan dengan pria lain). Selain itu gejala-gejala tadi telah berlangsung lebih dari satu bulan lamanya.

Penderita skizofrenia sering mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsi sosial, menghadapi masalah yang berhubungan dengan keterampilan interpersonal, memiliki keterampilan sosial yang buruk dan mengalami defisit fungsi kognitif. Sehingga akhirnya penderita mengalami isolasi sosial (menarik diri, tidak mau bergaul, menghindar untuk berhubungan dengan orang lain) yang menyebabkan kualitas hidup penderita menjadi buruk. Hatfield (1998) mengatakan, sekira 72% penderita skizofrenia mengalami isolasisosial dan 64% tidak mampu memelihara diri (makan mandi dan berpakaian harus dibantu).

Keterampilan sosial penderita buruk, umumnya disebabkan karena onset dini penyakitnya, penilaian yang salah terhadap interaksi sosial, kecemasan yang tinggi dan gangguan pemrosesan informasi. Untuk meningkatkan keterampilan sosial, penderita perlu mendapatkan pelatihan, baik secara individu maupun kelompok setelah mengalami remisi, sebagian atau penuh dari gejalanya. Penderita diminta untuk memberi respons terhadap suatu masalah atau situasi tertentu, misalnya saat berkomunikasi harus menatap orang yang diajak bicara agar ia tahu bahwa kita serius.

Untuk mendapatkan topik pembicaraan yang akrab adalah dengan memerhatikan apa yang sedang dilakukan oleh orang lain. Melakukan bermain peran (role play). Contoh "Saya ingin berbicara dengan gadis itu, gadis itu sedang duduk sambil merajut. Saya dapat memulai pembicaraan dengan topik merajut". Bila penderita telah melakukan role play dengan baik berilah umpan balik dan dorongan sosial. Contoh, "Kamu telah melaksanakan role play yang baik, kamu telah mengungkapkan keinginanmu dengan jelas dan menatap mata saya ketika kamu bicara". Peragakan respons yang sesuai untuk satu masalah situasi tertentu kemudian penderita diberi tugas berlatih mempraktikkan hal-hal yang telah dipelajari. Selanjutnya latihan dilakukan dalam lingkungan masyarakat.

Upaya yang dapat dilakukan adalah memberikan model pemecahan masalah sosial. Dalam pelatihan, penderita melaksanakan proses pembelajaran melalui modul-modul pelatihan untuk mencapai target tertentu berupa:

Manajemen medikasi
Mendapatkan informasi mengenai manfaat pengobatan antipsikotik yaitu : Mengetahui cara pemkaian obat antipsikotik secara tepat, Mengenal efek yang tidak menguntungkan dari pengobatan, Membicarakan masalah pengobatan dengan petugas kesehatan

Manajemen gejala
Mengidentifikasi secara dini tanda-tanda kekambuhan yaitu : Mengenalitanda-tanda kekambuhan, Mengembangkan rencana pencegahan relaps, Coping terhadap gejala psikotik yang menetap, Menghindari alkohol dan obat terlarang

Rekreasi
Mengidentifikasi manfaat rekreasi yaitu : Memberi informasi kegiatan rekreasi- Menemukan hal-hal yang perlu untuk rekreasi, Melaksanakan kegiatan rekreasi secara berkala

Percakapan dasar
Melatih keterampilan mendengar secara aktif yaitu : Memulai percakapan, Memelihara percakapan, Mengakhiri percakapan, Melakukan percakapan bersama

Pemeliharaan diri
Kebersihan dan perawatan diri seperti Berpakaian, Merawat lingkungan tempat tinggal, Makan dan minum teratur, Pengaturan keuangan, Mencari pekerjaan

Selain upaya latihan tersebut di atas, penderita sebaiknya menjalani latihan untuk memperbaiki fungsi kognitifnya. Misal penderita duduk menghadap layar komputer kemudian mendapatkan instruksi mengulangi bermacam-macam percobaan dalam hal kewaspadaan, daya ingat, waktu reaksi, diskriminasi atau tugas-tugas konsep. Untuk memperbaiki gejala psikotik (waham, halusinasi dan gejala negatif) dikembangkan pelatihan dengan menggunakan strategi coping - cognitive, misal distraksi (mendengar musik melalui walkman ketika timbul halusinasi), tes realita untuk gangguan waham dan tantangan verbal.

Melalui pelatihan semacam ini diharapkan penderita skizofrenia mampu meningkatkan kemampuan adaptasisosial, melakukan hubungan interpersonal yang lebih baik dan melakukan pemeliharaan diri tanpa bantuan orang lain. Selain itu juga bisa mengenal dan memahami manajemen gejala penyakit serta menguasai manajemen medikasi sehingga dapat mengoptimalkan kualitas hidup penderita skizofrenia.***

Nah kawan itu tadi kutipan percakapannya, nah gimana udah jelas ya penjelasannya, em lain waktu tak posting lagi khusus untuk kumpulan askepnya. Okeh...tunggu ya....

Riset Keperawatan

Share/Bookmark

Dasar-Dasar Riset Keperawatan: Sebuah Pengantar

Ilmu keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki body of knowledge yang khas sehingga akan selalu berkembang. Perkembangan ilmu keperawatan menjadi tanggungjawab semua stakeholder keperawatan, diantaranya adalah para professional keperawatan, pendidik keperawatan, dan mahasiswa keperawatan. Salah satu bagian penting dalam proses pengembangan ilmu keperawatan adalah dengan adanya riset keperawatan.
Secara garis besar, riset keperawatan adalah suatu proses yang dilakukan dengan metode tertentu untuk menemukan, menganalisa, memecahkan, dan mendokumentasikan masalah keperawatan.

Ada 2 nilai strategis mengapa riset keperawatan itu penting bagi ilmu keperawatan, yaitu:
Pertama, riset keperawatan akan memberikan kontribusi yang positif terhadap perkembangan dan kemajuan ilmu keperawatan;
Kedua, riset keperawatan jika dikelola dengan prinsip proaktif, profesional, dan proporsional akan memberikan keuntungan dalam bentuk pertambahan nilai (revenue generating) bagi ilmu keperawatan.

Riset keperawatan merupakan salah satu bentuk karya ilmiah, sehingga untuk dapat menguasainya, pemahaman tentang dasar-dasar pembuatan karya ilmiah sangat diharuskan.
Di dalam karya ilmiah, ada 3 aspek filosofis yang harus dipahami, yaitu:

Pertama, aspek ontologis.
Aspek ini meliputi objek yang akan dibicarakan dalam suatu karya ilmiah, atau dengan kata lain aspek ontologis adalah objek kajian yang biasanya berupa tema atau masalah yang akan dibahas. Sebuah kerangka pemikiran latar belakang yang jelas, logis, runtut, dan alur pemikiran yang konsisten sangat diperlukan supaya objek kajian yang akan dibahas mudah dipahami

Kedua, aspek epistemologis.
Aspek ini terkait dengan metode pemecahan masalah, baik secara teoritis maupun secara empiris sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara rasional empiris.

Ketiga, aspek aksiologis.
Aspek ini berkaitan dengan kontribusi atau nilai pemecahan masalah yang ditemukan dalam judul atau tema kajian. Umumnya, aspek aksiologis tidak tidak harus dimunculkan dalam bab tersendiri, namun biasanya dapat ditemukan dalam tujuan penelitian dan manfaat penelitian, yang terdiri dari nilai pengembangan akademis, kebijakan, dan pelaksanaan teknis.
Untuk membedakan riset keperawatan dengan karya ilmiah yang lain, perlu diketahui jenis-jenis karya ilmiah.

Ada 2 jenis karya ilmiah, yaitu:
Pertama, karya ilmiah yang dipublikasikan.
Publikasi ini umumnya dilakukan dalam pertemuan-pertemuan ilmiah atau melalui media seperti buku, jurnal, monografi, prosiding. Karya ilmiah yang dipublikasikan diantaranya adalah artikel ilmiah, makalah, jurnal, poster hasil penelitian, dan buku.

Kedua, karya ilmiah yang tidak dipublikasikan.
Tidak dipublikasikan artinya hanya dapat ditemukan dalam kalangan-kalangan tertentu, misalnya hanya didokumentasikan di perpustakaan. Karya ilmiah jenis ini seperti penelitian baik oleh dosen atau mahasiswa, laporan kegiatan mahasiswa, atau tugas akhir mahasiswa.

Kita bisa melakukan riset keperawatan dengan baik jika memiliki 2 hal, yaitu:
Pertama, penguasaan terhadap pokok-pokok metode riset keperawatan;
Kedua, pemahaman terhadap alur penelitian.
Kedua hal diatas dapat kita miliki dengan cara belajar dan berbagi dengan siapapun.


untuk mendownload contoh riset keperawatan silahkan klik link download di bawah

Diagnosa Keperawatan

Share/Bookmark

Diagnosa Keperawatan Sebagai suatu aspek yang terpenting dalam proses keperawatan, perumusan diagnosa keperawatan ini sangatlah vital untuk dilakukan. Pernahkan kita mendengar beberapa diagnosa keperawatan pada pasien….?

Hasil uji coba penulis terhadap beberapa perawat di 3 rumah sakit di kota Bandung dan Cimahi didapatkan adanya kesimpangsiuran dalam penulisan diagnosa keperawatan ini, bahkan hal tersebut tidak hanya dilakukan oleh perawat pelaksana yang telah terbiasa dengan pola perilaku pekerjaan rutinitas sehari-hari, bahkan dosen yang mengajar proses keperawatanpun seringkali memberikan suatu masukan terhadap mahasiswa dengan menggunakan persepsi pribadinya yang pada akhirnya akan saling menyalahkan antara satu dosen dengan dosen lainnya ataupun perawat satu dengan lainnya terhadap frase dari diagnosa keperawatan tersebut.

Percobaan yang dilakukan adalah dengan memberikan suatu soal kepada perawat tentang suatu kondisi pasien yaitu : klien mengeluh sesak, batuk, adanya sekret pada saluran nafas, ronchi (+), Wheezing (+), RR = 32 x/menit.

Lalu apa yang saya dapatkan….?
Perawat-perawat menjawab diagnosa tersebut sebagai berikut :

1. Gangguan rasa nyaman batuk
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen dan karbondioksida
4. Sesak
5. Pemenuhan oksigen tidak terpenuhi
6. Gangguan pertukaran oksigen
7. Jalan nafas takefektif
8. dll

Begitu banyaknya diagnosa keperawatan yang muncul dan ketika didiskusikan ternyata para perawat tersebut saling menyalahkan terhadap diagnosa keperawatan yang tidak sesuai dengan apa yang mereka anut. Padahal jika kita merujuk kepada aspek profesionalisme, pastilah adanya suatu patokan terhadap diagnosa keperawatan yang muncul tersebut. Jika kita lihat kepada sumber maka diagnosa keperawatan yang benar untuk masalah di atas adalah “bersihan jalan nafas takefektif”. Ternyata ada jawaban yang telah mendekati benar hanya saja jawaban tersebut tidak/kurang lengkap terhadap diagnosa keperawatan yang dianut oleh NANDA.

Dikutip dari Imam Somantri



Kalu saya boleh komentar nih, waktu saya baca tulisannya mas imam dalam benak saya juga sama, tidak hanya di cimahi tapi hampir diseluruh rumah sakit masih belum terstandarisasi dalam hal penerapan diagnosa keperawatan. Mungkin saran saya banyak membaca jurnal keperawatan misalnya atau buku diagnosa NANDA yang sudah diakui. Nah mari kita lebih meningkatkan kualitas diagnosa kita.


untuk mendownload Diagnosa NANDA silahkan klik link dibawah


Kumpulan Askep Gadar (Kegawat Daruratan)

Share/Save/Bookmark

Selamat malem ibu-ibu, bapak-bpk, Emba-emba, Emz-emz semua yang sedang online...

Saya balik lagi nih untuk posting. Oya malam ini lebaran minus dua, saya mau nyempetin buat posting sekalian memperbanyak ibadah nih...okey saya kali ini posting materi keperawatan sesuai dengan judul yang anda baca "Kumpulan Askep Gadar" nah pasti rekan neter ataupun sejawat semua udah tahu maksudnya to...iya...to???

Sebelumnya kita udah bahas tentang kumpulan askep anak, teori keperawatan, dan askep keperawatan medikal bedah, nah bagi yang belum ngikutin silahkan klik link nya untuk melihat lebih lanjut.

Ngomong-ngomong soal gawat darurat huh...pasti sesuatu yang sangat harus cepat ditangani dan ga boleh nugu nanti apalgi besok, nah kebetulan nih besok saya juga masuk stase gadar nih, wah kayaknya bakal banyak kasus nih, soalnya kan habis lebaran biasanya banyak yang mudik tuh jadi pasti banyak banget kecelakaan.

Nah bagi rekan semua ada baiknya tuh dengerin pesane pak polisi yang bunyinya kaya gini nih " Hati-hati dan patuhi rambu-rambu lalulintas, Keluarga anda menunggu dirumah".

He...he... balik lagi ke gadar ya...

Banyak sekali yang harus kita pelajari tentang kegawat daruratan, dan saya nyaranin ke teman-teman untuk bisa ikut training tentang gadar deh...kan udah banyak tuk yang ngadain pelatihannya.

Ya udah lah ga panjang dan lebar lagi, silahkan download materinya dibawah. tapi belum banyak nih...tenang..tenang pasti di tambah lagi ok???

Selamat Mendownload...dont forget give a comment.

Askep Fraktur Cervikal
Askep Cedera Otak Berat
Askep Gagal Nafas
Askep Hipoglikemia

Askep Intoksikasi Baygon
Askep Cvp
Askep Peritonitis-Ruptur Hepar

Askep Syok
Askep Trauma Tusuk

Teori Keperawatan Anatomi

Share/Save/Bookmark

Tidak terasa puasa udah tinggal 9 hari lagi nih, seperti biasa bulan rhamadan melek nih, mbok-mbok dapet malam ailatur qodar, Amien.

Kali ini sambil ngantuk saya sempetin posting buat temen-temen semua tentang teori keperawatan anatomi manusia. Biar lebih jelas dalam belajar saya sertakan teori anatomi dalam bentuk jurnal keperawatan ilmiah, tapi mungkin ini lebih cenderung ke textual kali yah..??? ah...terserah deh yang penting temen temen bisa download teorinya dalam versi pdf terus didalamnnya banyak teori anatomi bergambar. Nah pasti pernah dengar yang namannya Kamus De Anatomi Sobbota to?? harganya kan mahal banget tuh, nah.....lo...sekarang tak kasih gratis.

silahkan download ya disini.....happy downloading...he..he...

Kumpulan Askep Keperawatan Anak

Waktu menunjukan 03.00 AM, mata udah molai ngantuk nih. tapi saya tetap masih ingin ngelanjutin postingan, padahal besok shift pagi nih di RS, gini..nih kalau udah online ga mikirin besok mau apa, yang penting asyik...ha..ha...ha..

Oya kali ini saya mau posting tentang Kumpulan Askep Keperawatan Aanak, nah sebelumnnya kan kita udah bahas keperawatan medikal bedah, bagi yang belum baca liat disini.

oke..lanjut,
saya ga tau nih tiba-tiba ingin posting masalah keperawatan anak, mungkin karena anak-anak tuh lucu-lucu kali ya???

Tapi kalu dipikir-pikir memang anak itu sangat penting bagi kita ya sebagai amanah dari Alloh SWT to???( eh..palah ceramah yooo..ooo, ya...ini kan ramadhan...he..he...) pokoke perhatiin ya perkembangan anak-anak kita biar jadi anak yang berbakti, soleh, dan berguna bagi nusa bangsa.

ya..udah daripada kelamaan nanti keburu ngantuk banget nih, silahkan download filenya aja langsung...Ga pake Lama...


Kumpulan Askep Keperawatan Medikal Bedah

Share/Save/Bookmark Halo kawan sejawat semua....saya kembali posting untuk menambah daftar file keperawatan biar lengkap gitcu...

Sebelumnnya kita sudah membahas tentang Keperawatan anak, silahkan lihat posting sebelumnnya. Nah kali ini saya posting tentang kumpulan asuhan keperawatan medikal bedah, banyak file yang saya upload pagi ini ( saya posting jam dua pagi lho...ngantuk nih..) tapi tidak masalah yang penting kiprah saya dapat bermanfaat bagi kawan sejawat semua ( sambil nunggu waktu sahur..he..he..). Ok ga usah panjang dan lebar kali ya... langsung saja :

Dibawah ini adalah sekumpulan file askep semua tentang bedah, anda bisa mendownloadnya seperti biasa ( gratis...tiss.tis..). database yang saya sediakan akan di update terus jadi jangan lupa untuk selalu mengunjungi web blog ini okey...makasih..!!!

silahkan klik pada ling download untuk mendapatkan file askepnya. jangan lupa kasih comment ya...

Etika Keperawatan

Share/Save/Bookmark

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai kode etik, ada baiknya kita memahami istilah yang berkaitan dengan etika guna mencegah salah pengertian. Dalam kaitannya dengan pendidikan pustakawan, ada program studi yang memberikan mata kuliah "Etiket dan kepribadian pustakawan" di samping mata kuliah "Etika profesi."

Etika merupakan bagian dari filsafat. Filsafat itu berasal dari kata Arab dan kata tersebut berasal dari kata Yunani filosofia. Kata filosofia berasal dari kata filo dan sofia. Filo artinya cinta dalam arti seluas-luasnya yaitu ingin dan karena ingin itu lalu berusaha mencapai yang diinginkan. Sofia artinya kebijaksanaan, artinya pandit, tahu secra mendalam. Maka batasan filsafat menurut pendekatan nama adalah ingin tahu dengan mendalam atau cinta kepada kebijaksanaan.

Definisi filsafat menurut pengertian umum artinya ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakekat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Karena filsafat telah mengalami perkembangan cukup lama maka timbul berbagai pendapat mengenai pengertian filsafat yang mempunyai kekhususan masing-masing.

Adanya aliran dalam filsafat membuktikan adanya bermacam-macam pendapat yang khas yang berbeda satu dengan yang lain. Misalnya rasionalisme mengagungkan akal, materialisme mengagungkan materi, idealisme mengagungkan idea, hedonisme mengagungkan kesenangan dan stoicisme mengagungkan tabiat saleh.

Etika dan estetika merupakan cabang filsafat tentang tindakan di samping filsafat tentang pengetahuan, filsafat tentang keseluruhan kenyatan dan sejarah filsafat.

Untuk mendapatkan Full Version Etika Keperawatan Silahkan download pada link dibawah



Penelitian Keperawatan (Mewarnai Gambar Sebagai Metoda Penyuluhan Untuk Anak)

Share/Save/Bookmark

Mewarnai Gambar Sebagai Metoda Penyuluhan Untuk Anak : Studi Pendahuluan Pada Program Pemulihan Anak Sakit



Abstrak
Mewarnai Buku Gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk mengurangi stress dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak.

Tujuan
untuk mengevaluasi perubahan perilaku (makan, penerimaan tindakan medis dan komunikasi) pada Program Pemulihan Anak Sakit RSUD Dr. Soetomo Surabaya setelah mendapatkan intervensi terapi permainan yang kreatif menggunakan media Buku Gambar.

Pasien dan metode
Studi Eksperimental (pre dan post), sample : 10 pasien yang sedang dirawat di bangsal anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya, selama bulan Januari sampai dengan Februari 1999. Media Buku Gambar berisi situasi dan kondisi selama perawatan di rumah sakit, termasuk prosedur diagnostik dan terapi. Analisa statistik menggunakan Chi Square Test dan Fischer Exact Test.

Hasil
8 pasien (n = 10) didapatkan perubahan perilaku yang positif setelah intervensi (X2 = 3,6 DF.1 p< p =" 0.555).">

Kesimpulan
Mewarnai Buku Bergambar sebagai terapi permainan kreatif merupakan metoda penyuluhan kesehatan untuk merubah perilaku anak selama dirawat di rumah sakit.

Untuk mendapatkan Full Versions Penelitian Keperawatan silahkan download melalui link dibawah

Management Keperawatan Pada Penyakit Tuberkulosis di Puskesmas

Share/Save/Bookmark

Selamat pagi kawan sejawat semua, kali ini saya kembali untuk memberikan referensi tentang dunia keperawatan. Tulisan yang sebelumnya tentang Keperawatan Anak mungkin bisa membantu anda.

To the point aja ya... kali ini saya akan mengulas tentang menejement keperawatan. tentunya hal ini sangat dibutuhkan sekali oleh perawat profesional, dan bukan hanya sekedar pengetahuan melainkan kita harus menguasainya sebagai skill yang terlatih.

Saya jadi ingat kata dosen saya dulu " kalu ingin bisa sesuatu katanya, making it habbit" hehe..(lg belajar inggris nih, sory jika salah ya...). dalam posting saya kali ini membahas tentang Menejement Keperawatan Program Penanggulangan Penyakit Tubekulosis di Puskesmas.

Nah saya tidak bisa cerita panjang dan lebar, bisa-bisa nanti anda bosen deh...he..he.. silahkan klik link download dibawah aja ok??? jangan lupa doakan kita agar menjadi orang sukses. Amien


PPNI (Visi dan Misi)

Share/Save/Bookmark

Salam sukses kawan sejawat semua, kali ini saya ingin mengingatkan kembali tentang visi dan misi yang di usung oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Saya mengajak agar kita semua berdoa agar Organisasi Profesi kita ini dapat membawa kita ke arah yang lebih baik tentunya dengan diimbangi dengan peningkatan kualitas pemberian Askep pada Klien.

PPNI telah mendefinisikan visi dan misi yang direfleksikan di dalam Rencana Bisnis PPNI (2002-2010).

Visi:
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai wadah nasional yang memiliki kekuatan suara komunitas keperawatan dan peduli terhadap pemberian pelayanan/asuhan keperawatan yang bermutu bagi kepentingan masyarakat.

The Indonesian National Nurses Association (INNA) is a strong voice for nursing, society and committed to the provision of quality professional nursing care in the public interest.

Misi:
  1. Menguatkan manajemen dan kepemimpinan PPNI untuk mencapai organisasi yang berwibawa jejaring yang kuat di tingkat kepengurusan Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Komisariat. (To strengthen management & leadership of INNA to achieve good governance and strong network at Central, Provincial, District/Municipal, and Commissariat levels.)
  2. Mendukung perawat Indonesia untuk melakukan praktik keperawatan yang aman, kompeten dan professional bagi masyarakat Indonesia. (To support Indonesian nurses in the provision of safe, competent, professional nursing care for the people of Indonesia)
  3. Menjadi pintu gerbang standar keperawatan regional dan internasional. (To become the gateway to regional and international nursing standards)

Askep Dengan Tumor Otak

Share/Save/Bookmark

Pendahuluan
Askep pada penyakit Tumor Otak
  • Manusia hidup selalu membutuhkan oksigen untuk mempertahankan kehidpanya. Kegagalan untuk memberikan oksigenasi secara adekuat ke otak dan organ vital lainnya dapat merupakan penyebab kematian tercepat pada penderita trauma atau non trauma.
  • untuk mencegah hipoksia maka diperlukan jalan nafas yg bebas, pernafasan dan sirkulasi darah yang cukup untk membawa oksigen keseluruh tubuh.
  • Airway menjadi prioritas utama menangani setiap pasien yg ditemui pada kasus gawat darurat.
  • Perawatan terhadap kondisi kritis dan trauma pada pasien yang paling utama adalah mempertahankan jalan nafas hingga adekuat, karna sumbatan jalan nafas merupakan penyebab kematian tercepat.
Etiologi
Penyebab dari tumor belum diketahui. Namun ada bukti kuat yang menunjukan bahwa beberapa agent bertanggung jawab untuk beberapa tipe tumor-tumor tertentu. Agent tersebut meliptu faktor herediter, kongenital, virus, toksin, dan defisiensi immunologi. Ada juga yang mengatakan bahwa tumor otak dapat terjadi akibat sekunder dari trauma cerebral dan penyakit peradangan. (Fagan Dubin, 1979; Larson, 1980; Adams dan Maurice, 1977; Merrit, 1979).

Metastase ke otak dari tumor bagian tubuh lain juga dapat terjadi. Karsinoma metastase lebih sering menuju ke otak dari pada sarkoma. Lokasi utama dari tumor otak metastase berasal dari paru-paru dan payudara.

Patofisiologi
Tumor intracranial primer atau neoplasma adalah suatu peningkatan sel-sel intrinsik dari jaringan otak dan kelenjar pituitari dan pineal.

Tumor sekunder/metastase merupakan penyebab tumor intracranial, kebanyakan merupakan metastase dari tumor paru-paru dan payudara.

Prognosis untuk pasien dengan tumor intra cranial tergantung pada diagnosa awal dan penanganannya, sebab pertumbuhan tumor akan menekan pada pusat vital dan menyebabkan kerusakan serta kematian otak. Meskipun setengah dari seluruh tumor adalah jinak, dapat juga menyebabkan kematian bila menekan pusat vital.

Gejala-gejala dari tumor intra cranial akibat efk lokal dam umum dari tumor. Efek lokal berupa infiltrasi, invasi an pengrusakan jaringan otak pada bagian tertentu. Ada juga yang langsung menekan pada struktur saraf, menyebabkan degenerasi dan gangguan sirkulasi lokal.

Edema dapat berkembang dan terjadi peningkatan takanan intracranial (TIK). Peningkatan TIK akan dipindahkan melalui otak dan sistem ventrikel. Dapat juga terjadi sistem ventrikel ditekan dan diganti sehingga menyebabkan obstruksi sebagian vebtrikel. Papilledema akibat dari efek umum dari peningkatan TIK, kematian biasanya akibat dari kompressi otak tengah akibat herniasi.

Untuk mendapatkan FULL Askep Pada Tumor Otak silahkan klik link download dibawah


Askep Anak Dengan Meningitis

Share/Save/Bookmark

Definisi
Meningitis adalah radang selaput otak yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme.

Klasifikasi
Meningitis berdasarkan penyebabnya dapat dibagi menjadi:

1. Meningitis bacterial

  • bakteri non spesifik: meningokokkus, H. inflensa, S. pneumonia, Stapilokokkus, Streptokokkus, E. coli, S. typhosa.

  • Bakteri spesifik: M. tuberkulosa

2. Meningitis virus

  • beberapa jenis virus dapat menyebabkan meningitis seperti Mumps (gondong), measles, dll.

3. Meningitis karena jamur
4. Meningitis karena parasit, seperti toxoplasa, amoeba

Berdasarkan perlangsungan dan pemeriksaan cairan cerebrospinal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Meningitis purulenta/ M. bakteri akut penyebabnya adalah bakteri non spesifik
Perjalanan penyakit berjalan akut adalah sbb:

  • secara hematogen dari suatu sumber infeksi (tonsillitis, pneumonia, endokarditis, tromboplebitis, dll)

  • Perluasan langsung dari peradangan organ di dekat selaput otak (sinusitis, otitis media, mastoiditis, abses otak dll)

  • Trauma di kepala dengan fraktur kranium terbuka, komplikasi tindakan bedah otak

2. Meningitis serosa/ tuberkulosa
Pada umumnya terjadi karena komplikasi penyebaran tuberculosis primer. Secara hematogen kuman samapi ke otak, sumsum tulang belakang, vertebra →membentuk tuberkel→pecah→selaput otak. Cara lain dengan perluasan langsung dari mastoiditis tuberkulosa.

3. Meningitis aseptik

Tanda dan Gejala
Subjektif

  1. Panas (Gejala kardial)

  2. Mual dan muntah

  3. Iritabel

  4. Anoreksia

  5. Nyeri kepala

  6. Bingung

  7. Rewel

  8. kadang-kadang sakit pinggang

  9. Kekakuan otot

  10. Kejang (fokal dan murni)

  11. Fotofobia

Objektif

  1. Gangguan kesadaran (stupor sampai koma)

  2. Kernig sign + (tanda kardial)

  3. Brudzinsky sign + (tanda kardial)

  4. Kaku kuduk

  5. Tekanan intracranial meninggi (fontanel cembung, edema papil)

  6. Gangguan system saraf pusat (Gangguan kesadaran : Gangguan saraf cranial: paralysis, buta, tuli)

  7. Hiperestesia

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Pungsi Lumbal

  • Warna jernih, mengabur samapi keruh (tergantung sifat eksudat)

  • Tekanan cairan intracranial meningkat

  • Jumlah sel meningkat (100-60.000) pada kasus bakteri didominasi olel sel polimorfonuklear

  • Reaksi Pandy(+), Nonne Apelt (+)

  • Protein meningkat: 35 mg%

  • Kadar gula turun: 40 mg% (bisa samapi 0). (kadar gula CSS normal = separo kadar gula darah)

  • Kultur: bila prosedur baik 90 % biakan positif
    Khusus untuk meningitis tuberculosis kultur dilakukan 2 kali yaitu setelah 3-4 hari pengobatan dilakukan dengan kultur ulangan positif sulit dilakukan.
    Darah

  • AL normal atau meningkat tergantung etiologi

  • Hitung jenis didominasi sel polimorfonukleus atau limfosit

  • Kultur 8—90% (+), untuk TBC 2% (+)

Pemeriksaan pelengkap

  • CRP darah dan cairan cerebrospinal

  • Peningkatan kadar laktat cairan cerebrospinal

  • Penurunan pH cairan cerebrospinal

  • LDK, CPK, GOT

  • Khusus untuk kasus TBC:

  • Kurasan lambung

  • Takahashi, PAP, Imuzim

  • Uji PPD, BCG, Ro thorak

  • CT scan kepala

  • Funduskopi untuk melihat tuberkel di retina

Penatalaksanaan
Askep Pada Penderita rawat inap
Penderita kemungkinan harus rawat inap dan dikerjakan tata laksana sbb:

  1. Cairan infuse D5-1/4 S atau D5-1/2 S, jenis dan dosis tergantung umur dan BB.

  2. Kalau perlu pemberian oksigen dan resusitasi

  3. Antibiotik, sesuai penyebab:
Meningitis bacterial:

Neonatus

  • Pilihan I: sefalosporin (cefotaxim, seftazidin)
    Cefotaxim: 100-150 mg/kgBB/hr, IV, dibagi 2 dosis
    Seftazidin: 60-90 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis

  • Pilihan II: kombinasi ampisilin + aminoglikosid atau ( penetrasi ke sawar darah otak lebih baik)
    Ampisilin: 100-200 mg/kgBB/hari, dibagi 2 dosis
    Gentamisin: 5 mg/kgBB/hari, dibagi 2 dosis

Pada bayi umur lebih dari 1 bulan dan anak di atas 1 tahun

  • Pilihan I: kombinasi ampisilin dan kloramfenikol
    Ampisilin: 200-400 mg/kgBB/hari, dibagi dalam 3 dosis
    Kloramfenikol: 100 mg/kgBB/hari, dibagi dalam 3 dosis
    Bila respon bagus diberikan dalam 14 hari

  • Pilihan II: sefalosporin (sefuroxim, sefatoxim, dan ceftriaxone)
    Sefuroxim: 240 mg/kgBB/hari, IV terbagi dalam 3 dosis
    Sefotaxim: 200 mg/kgBb/hari, IV terbagi dalam 4 dosis
    Sefalosporin: 200-400 mg/kgBB/hari IV, terbagi dalam 3 dosis
    Ceftriaxone: 100 mg/kgBB/hari, IV, terbagi 2 dosis

Pada keadaan tertentu/ berat bisa dikombinasi dengan aminoglikosid atau kloramfenikol tergantung kuman penyebabnya
Lama pengobatan 12 hari.
Meningitis TBC
Kombinasi: INH: 20 mg/kgBB/hari, dosis tunggal per os
Rifampisin: 20 mg/kgBB/hari, dosis tunggal per os
Pirazinamid (PZA): 10-15 mg/kgBB/hari, terbagi 3 dosis

Atau kombinasi:
Etambutol: 20 mg/kgBB/hari, dosis tunggal per os
INH
PZA: 10-15 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3 dosis
Lama pengobatan 12 hari


Meningitis virus: tergantung virus penyebabnya. Tindakan terapi suportif, konservatif
Pada meningitis virus
Bila termasuk dalam virus yang imunosupresif tidak diberikan kortikosteroid
Bila termasuk dalam virus yang imunologikal excess beri kortikosteroid

  1. Antikonvultan

  2. Kortikosteroid: untuk mengurangi edema celebri, pada meningitis TBC untuk mencegah perelengketan.
    Dekametaxone: 1mg/kgBB/hari, IV, dibagi dalam 3 dosis
    Pada meningitis bacterial akut, dekametaxone diberikan 30 menit sebelum pemberian antibiotic

  3. Diit: TKTP, kalau perlu dengan MLP

  4. Fisioterapi dan terapi bicara

  5. Konsultasi ke THT (kalau ada kelainan THT)

  6. Konsulatasi ke mata (kalau ada kelainan, seperti buta) dan funduskopi

  7. konsulatsi ke bedah saraf (kalau ada hidrosefalus)

Pemantauan:

  1. Keadaan umum: terutama kesadaran

  2. Kejang

  3. Masukan cairan, makanan

  4. LP ulangan (3 hari setelah pengobatan)

  5. Cushing’s sign (bradikardi dan hipertensi karena edema celebri/kenaikan tekanan intracranial)

Untuk Mendapatkan Full Askep Pada Anak, Silahkan klik link download dibawah


The Owner Site Profile

Hai...guys...!!!

I am starting to write about my profile in english, because the global era is coming now. Yah....to the point direcly, i just wana introduction my selft to you all of the followers or participants in my site. Okey...My name is wahidin, i am the latest sons from my parent. i come from Majenang, city central java, Indonesia.

I have studied in the nursing department and i have got bachelor degrees. Hem....i realy proud and happy with my profesions. That a reason way i have made this site, i just wan to make my life is usefull exspecialy for nurse in indonesia.

Guys...that my introductions, just taking heppy to download. its fully free, but dont forget if you get a file that you want, just leave a comment.

For futher informations just contact me at adin.maniz@gmail.com
or send me sms in 087851028747


Thanks,
Best regard
adinz

Jurnal Keperawatan Hubungan antara Insomnia dan Depresi Pada Lnjut Usia

Share/Save/Bookmark


Latar Belakang Penelitian

Penelitian sosiologis pada tahun 2002 mengungkapkan bahwa sebagian besar lansia mengaku bahwa mereka minder dan tidak pantas untuk aktif pada masyarakat. Konsekuensinya adalah mereka merasa kesepian dan depresi. Depresi adalah gangguan emosional yang bersifat tertekan, sedih, tidak bahagia, tidak berharga, tidak berarti, tidak mempunyai semangat dan pesimis terhadap hidup mereka. Depresi adalah suatu bentuk gangguan kejiwaan dalam alam perasaan.

Berdasarkan DSM IV ( diagnosis and statistical manual of mental disorders IV), disebut sebagai depresi berat bila ditemukan 5 dari gejala-gejala ini: mood depresi hampir sepanjang hari, insomnia atau hipersomnia, hilang minat dan rasa senang secara nyata dalam aktivitas normal, berat badan menurun atau bertambah, agitasi atau retardasi psikomotor, kelelahan atau tidak punya tenaga, sulit konsentrasi, rasa tidak berguna atau rasa bersalah yang berlebihan, pikiran berulang tentang kematian, percobaan/ide bunuh diri dan gejala-gejala ini bukanlah akibat dari tindakan medis atau karena pengaruh zat kimia.

Berdasarkan ICA 10 (International Classification of diseases 10), gangguan depresi ada 3 gejala utama yaitu: mood terdepresi, hilang minat dan semangat, hilang tenaga dan mudah lelah, disertai gejala lain yaitu: konsentrasi dan harga diri yang menurun, perasaan bersalah, pesimis memandang masa depan, ide bunuh diri atau menyakiti diri sendiri, pola tidur berubah, dan nafsu makan berkurang.

Tidur merupakan suatu proses otak yang dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat berfungsi dengan baik. Masyarakat awam belum begitu mengenal gangguan tidur sehingga jarang mencari pertolongan. Pendapat yang menyatakan bahwa tidak ada orang yang meninggal karena tidak tidur adalah tidak benar. Beberapa gangguan tidur dapat mengancam jiwa baik secara langsung (misalnya insomnia yang bersifat keturunan dan fatal dan apnea tidur obstruktif) atau secara tidak langsung misalnya kecelakaan akibat gangguan tidur.

Di Amerika Serikat, biaya kecelakaan yang berhubungan dengan gangguan tidur per tahun sekitar seratus juta dolar. Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling sering ditemukan. Setiap tahun diperkirakan sekitar 20%-50% orang dewasa melaporkan adanya gangguan tidur dan sekitar 17% mengalami gangguan tidur yang serius. Prevalensi gangguan tidur pada lansia cukup tinggi yaitu sekitar 67 %. Walaupun demikian, hanya satu dari delapan kasus yang menyatakan bahwa gangguan tidurnya telah didiagnosis oleh dokter.Lansia dengan depresi, stroke, penyakit jantung, penyakit paru, diabetes, artritis, atau hipertensi sering melaporkan bahwa kualitas tidurnya buruk dan durasi tidurnya kurang bila dibandingkan dengan lansia yang sehat. Gangguan tidur dapat meningkatkan biaya penyakit secara keseluruhan. Gangguan tidur juga dikenal sebagai penyebab morbiditas yang signifikan.

Ada beberapa dampak serius gangguan tidur pada lansia misalnya mengantuk berlebihan di siang hari, gangguan atensi dan memori, mood depresi, sering terjatuh, penggunaan hipnotik yang tidak semestinya, dan penurunan kualitas hidup. Angka kematian, angka sakit jantung dan kanker lebih tinggi pada seseorang yang lama tidurnya lebih dari 9 jam atau kurang dari 6 jam per hari bila dibandingkan dengan seseorang yang lama tidurnya antara 7-8 jam per hari. Berdasarkan dugaan etiologinya, gangguan tidur dibagi menjadi empat kelompok yaitu, gangguan tidur primer, gangguan tidur akibat gangguan mental lain, gangguan tidur akibat kondisi medik umum, dan gangguan tidur yang diinduksi oleh zat.

Gangguan tidur-bangun dapat disebabkan oleh perubahan fisiologis misalnya pada proses penuaan normal. Riwayat tentang masalah tidur, higiene tidur saat ini, riwayat obat yang digunakan, laporan pasangan, catatan tidur, serta polisomnogram malam hari perlu dievaluasi pada lansia yang mengeluh gangguan tidur. Keluhan gangguan tidur yang sering diutarakan oleh lansia yaitu insomnia, gangguan ritme tidur, dan apnea tidur

Untuk mendapatkan FULL JURNAL KEPERAWATAN silahkan klik link download dibawah