Bersyukur Kepada Allah adalah merupakan kewajiban kita sebagai manusia sekaligus hamba-Nya. Karena dengan syukur yang kita miliki maka secara tidak langsung kita mengakui bahwasannya kita manusia adalah makhluk-Nya yang lemah, yang tak terlepas dari kekurangan, kesalahan sehingga kita berusaha menggunakan nikmat-nikmat yang telah Allah Subhanahu wa ta'ala berikan untuk dipergunakan sebaik-baiknya dalam rangka menggapai ridho Allah baik dalam hubungan kita sebagai makhluk kepada Khalik (vertikal) maupun kepada hubungan sesama makhluk hidup lainnya di muka bumi ini (horinsontal).
Orang-orang yang beriman kepada Allah Ta'ala akan selalu menyadari akan kelemahan mereka di hadapan Allah sehingga akan selalu memanjatkan syukur dengan rendah diri atas setiap nikmat yang diterima. Bukan hanya kekayaan harta benda, keluarga, jabatan, status sosial yang disyukuri, namun memahami bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala adalah Pemilik segala sesuatu,
bersyukur atas nikmat sehat, keindahan, ilmu, hikmah, dan banyak lagi nikmat-nikmat lainnya yang dikaruniakan-Nya dan orang beriman mencintai keimanan dan membenci akan kekufuran. Itu juga merupakan bagian dari
hikmah syukur yang bisa kita dapatkan.
Allah akan menambah nikmat kepada hamba-hambaNya selagi mereka
mensyukuri nikmat Allah. Hal ini tercermin dari dalil Al-Qur'an yang artinya :"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim : 7). Itulah dasar mengapa kita harus bersyukur kepada Allah. Mensyukuri nikmat adalah juga merupakan menunjukkan tanda kedekatan dan tanda ciri kecintaan seseorang kepada Allah.
Orang-orang yang bersyukur memiliki kesadaran dan kemampuan untuk melihat keindahan dan kenikmatan yang dikaruniakan Allah Subhanahu wa ta'ala kepada mereka semuanya dan juga kepada seluruh alam semesta ini.
Kita perlu belajar kepada orang-orang mukmin sejati yang senantiasa mengerti dan memahami akan
keutamaan bersyukur kepada Allah sekalipun berada dalam keadaan yang sangat sulit sekalipun. Baik itu dalam
menghadapi kesulitan hidup dan sejenisnya. Seseorang yang melihat dari luar mungkin mengira berkurangnya nikmat pada diri orang-orang yang beriman. Padahal, dalam diri orang beriman yang mampu melihat sisi-sisi kebaikan dalam setiap peristiwa dan keadaan juga mampu melihat kebaikan dalam penderitaan tersebut.
Kita perlu belajar dan memahami akan
keutamaan orang yang bersyukur dan
keutamaan hikmah sabar. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : "
Tidaklah seorang mukmin ditimpa sakit, letih, demam, sedih hingga kekhawatiran yang mengusiknya, melainkan Allah mengampuni kesalahan-kesalahannya."( HR. Bukhari Muslim ).
Pernahkah terpikir sekilas saja bagaimana kalau udara oksigen yang kita hirup detik demi detik, menit demi menit, hari demi hari ini dihargai dengan rupiah oleh Allah...? Sudah berapa milyar bila oksigen dihargai dengan rupiah sampai dengan kehidupan kita sekarang ini. Tetapi Allah tak memberikan harga sesenpun atas oksigen yang dengan bebas kita hirup ini. Hanya bersyukur, beriman dan beribadah, bermuamalah yang baik kepada sesama manusia adalah bentuk rasa syukur kita atas nikmat Allah yang tak akan pernah bisa kita hitung ini.
Hakekat bersyukur sesungguhnya adalah bersyukur atas diri sendiri karena Allah adalah Maha Kaya Lagi Maha Terpuji. Allah Ta'ala berfirman yang artinya:"
Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa tidak bersyukur, sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (QS. Luqman ; 31 : 12).
Dan perlu kita ketahui pula bahwasannya Allah tidak membutuhkan kita serta
syukur kita, tidak pula membutuhkan ketaatan kita atau amalan-amalan kita sedikitpun, akan tetapi Dia memuji siapa yang taat kepada-Nya serta memberinya pahala agar manfaat itu kembali kepada kita sendiri. Kita yang membutuhkan akan rasa bersyukur atas segala limpahan nikmat-Nya.
Marilah sahabat semuanya kita sejenak meluangkan waktu untuk bermuhasabah, bagaimana kita memanfaatkan atas nikmat Iman, nikmat Islam, nikmat sehat, nikmat kelapangan waktu yang kita dapatkan selama ini. Marilah kita untuk bisa meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah dalam bentuk apapun yang bisa kita lakukan.
Allahumma a’innii ’ala zikrika wa syukrika, wahusni ’ibaadatika Ya Allah tolonglah kami untuk selalu ingat kepada Mu, untuk selalu bersyukur kepada Mu, dan untuk selalu memperbaiki ibadat kepada Mu. aamiin....aamiin
Blog Keperawatan : http://askep-net.blogspot.com/2013/01/keutamaan-syukur.html