Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Tampak depan Kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan dalam Seminggu

Ada pesta harus dihadiri seminggu lagi, dan Anda merasa gaun kesayangan dipakai ke pesta nanti lebih sempurna...

Keperawatan Medikal Bedah

Bersama kita bisa......

Go Abroad....

Program pasca sarjana UMY yang istimewa muda mendunia...

The Great University

UMY is most popular in yogyakarta....

Showing posts with label Darah. Show all posts
Showing posts with label Darah. Show all posts

Keluarkan Darah: Penanganan Darurat Saat Stroke


Penyakit Stroke saat ini merupakan salah satu pembunuh nomor satu di Indonesia. Dapat terjadi secara mendadak dan dapat menyebabkan cacat permanen. Biasanya orang yang mendapati keluarganya tiba-tiba stroke akan kebingungan dan segera berupaya membawa keluarga tersebut secepat mungkin ke rumah sakit. Ternyata menurut Pakar Medis di Majalah Selaras, tindakan yang terburu-buru membawa pasien stroke ke rumah sakit malah dapat berakibat fatal ! Hal ini karena aliran darah sedang kondisi tidak normal karena penyumbatan, ditambah goncangan-goncangan di kendaraan dalam akan mempercepat proses pendarahan lebih lanjut di otak.

Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan sebagai penanganan darurat saat Stroke?

KELUARKAN DARAH
Kalau kita mendapati keluarga kita terkena serangan stroke, pertama-tama usahakan untuk tetap tenang dan tidak panik. Biarkan penderita tetap di tempat semula saat jatuh, jangan  langsung dipindahkan ! Setelah beberapa saat baru dibantu mengambil posisi duduk yang memungkinkan pengeluaran darah dapat dilakukan. Pengeluaran darah ini untuk membuka penyumbatan darahnya.
Untuk mengeluarkan darah dapat melakukan penusukan melalui jarum suntik, atau kalau tidak ada, dapat menggunakan jaruh pentul atau jarum jahit yang sudah disterilisasi dengan membakarnya terlebih dahulu di atas api.
Penusukan dilakukan pada ujung jari tangan kira-kira 1 cm dari ujung jari. Cukup 1 kali penusukan saja untuk mengeluarkan minimal 1 tetes darah. Lakukan penusukan pada 10 jari tangan. Dapat dilakukan pemencetan bila darah susah keluar. Kira-kira 10 menit, penderita biasanya akan sadar kembali.
Baru setelah itu kita dapat membawa penderita ke Rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

MULUT PEROT
Apabila penderita mengalami perot pada mulutnya, penanagan yang dapat kita lakukan adalah dengan menarik-narik kedua ujung telinganya sampai merah, setelah itu lakukan dua kali penusukan pada ujung bawah daun telinga sehingga darah keluar dari daun telinga. Insyaallah, bentuk mulut penderita akan kembali normal.

Penanganan darurat pertama ini biasanya akan sangat membantu pasie Stroke untuk mencegah keparahan dari penyakitnya. Selamat Mencoba dan semoga bermanfaat. 

ARTIKEL GIZI DAN KESEHATAN : http://artikelgizikesehatan.blogspot.com/2013/03/keluarkan-darah-penanganan-darurat-saat.html

DONOR DARAH [PARI PENGDA BANTEN]

PARI Pengda Banten
Bekerjasama dengan RS Sari Asih Karawaci dan PMI Kota Tangerang.
 
Akan menyelenggarakan Bakti Sosial Donor Darah.
Acara akan dilaksanakan pada :
Hari                 : Sabtu
Tanggal            : 29 Desember 2012
Waktu             : Jam 08.00 s/d 13.00 WIB
Tempat            : Aula Lantai 3 RS Sari Asih Karawaci
Angka kredit    : 1 SKP
 
Oleh karena itu, kami mengundang rekan sejawat radiografer bisa hadir dan
berpartisipasi pada acara tersebut.
Terima kasih.
 
Salam PARI
 
Ni Ketut S, SSi
Ketua PARI Pengda Banten
 
 
FORMAT PENDAFTARAN DONOR DARAH
 
Nama                   :
Usia                     :
Berat Badan          :
Alamat                  :
Instansi                 :
No Telp./HP           :
 
Kirim VIA SMS ke 081 318 056 828
atau email ke susilobudis@yahoo.com
atau BBM 28F5BC22
 
- Cafe Radiologi -

Cafe Radiologi : http://cafe-radiologi.blogspot.com/2012/12/donor-darah-pari-pengda-banten.html

Tips Mudah Agar Tekanan Darah Tidak Tinggi

      Hai, sahabat, Tips Kesehatan. Memiliki tubuh yang sehat merupakan harapan semua orang. Hal ini bisa di tandai dengan tekanan darah yang tetap normal. Dengan tekanan darah yang selalu stabil, maka kerja organ-organ tubuh juga akan optimal pula. Anda tentu akan menghindari dari kemungkinan terkena tekanan darah tinggi atau hipertensi. Lalu, adakah tips mudah agar tekanan darah tidak tinggi dan selalu stabil...???



     Sahabat, tips kesehatan. Hipertensi atau penyakit karena tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang harus kita hindari. Tahukah anda, bahwa memiliki tekanan darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi laiinya terutama dapat menganggu sistem kerja jantung, penyakit stroke dan juga bahkan disfungsi ereksi. Oleh karena itulah, tips kesehatan kali ini akan mengetengahkan sebuah artikel yang mungkin akan sangat bermanfaat bagi pembaca. Berikut ini tips mudah agar tekanan darah tidak tinggi :
  1. Tips pertama yaitu dengan mendengarkan musik yang beatnya stabil serta melakukan latihan pernafasan ternyata sangat baik untuk menjaga agar tekanan darah anda tetap normal. Ini dikarenakan, mendengarkan musik merupakan media yang sangat baik untuk melebarkan arteri, menghilangkan cemas dan mampu menghindarkan anda dari penyempitan pembuluh darah pada tubuh.
  2. Tips kedua yaitu dengan melakukan aktivitas tertawa. Tertawa ternyata sangat baik untuk menjaga agar tekanan darah anda tetap stabil. Tertawa teryata juga dapat membuat pembuluh darah membesar sebesar 22 %. Sehingga akan membuat pembuluh darah meluas yang akan sangat baik untuk meningkatkan sirkulasi darah pada tubuh dan pada akhirnya akan mengurangi tekanan darah tinggi atau hipertensi.  
  3. Tips yang ketiga yaitu dengan mengkonsumsi coklat hitam. Coklat hitam ternyata dapat menjaga tekanan darah pada tubuh anda tetap normal pula. Menurut studi yang dilakukan di italia pada tahun 2008 menyatakan bahwa mengkonsumsi coklat hitam setiap hari selama 15 hari dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik. Oleh karena itulah, mengkonsumsi coklat hitam merupakan salah tips mudah agar tekanan pada darah anda tetap stabil.
  4. Tips yang keempat yaitu menyediakan alat pengukur tekanan darah dirumah. Hal ini merupakan tips yang sangat efektif untuk mengetahui tekanan darah dalam tubuh anda setiap waktu. Anda dapat mengukur tekanan darah anda di waktu senggang anda setiap hari dengan alat pengukur tekanan darah yang anda miliki sendiri. 
Artikel Terkait...
Image : 

TIPS KESEHATAN : http://intips-kesehatan.blogspot.com/2012/12/tips-tekanan-darah-tidak-tinggi.html

Darah Bukan Patokan Keperawanan

Bagi Anda para pasangan yang baru saja menikah, malam pertama selalu membuat penasaran, apakah akan ada darah yang keluar pada malam pertama tersebut. Asumsi yang sering salah adalah tidak keluarnya darah pada malam pertama menandakan gadis yang dinikahi sudah tidak perawan lagi.

Keluarnya darah pada malam pertama diakibatkan oleh robekan pada selaput dara. Selaput dara atau hymen adalah suatu lapisan mukosa tipis yang terletak di pintu masuk miss V. Lapisan ini pada setiap wanita bentuknya berbeda-beda, ada yang tebal ada yang tipis, ada yang berlubang-lubang.

Oleh karena hal itu, maka tidak semua wanita mengalami perdarahan akibat robekan selaput dara. Sedangkan bagi Anda yang mengalami perdarahan pun waktunya akan berbeda-beda, ada yang mengeluarkan darah saat pertama kali berhubungan, ada yang setelah beberapa kali berhubungan baru mengeluarkan darah.

Menurut dokter Vanda Mustika, seorang konsultan seksologi, sebaiknya darah tidak lagi menjadi patokan apakah seseorang pernah melakukan hubungan seksual sebelum pernikahan. Dasar sebuah pernikahan adalah saling jujur dan saling percaya, jadi jika Anda dan suami telah memutuskan untuk menikah dan telah saling terbuka tentang masa lalu masing-masing maka sebetulnya masalah darah ini tidak akan lagi menjadi masalah.

Sumber : Wolipop.com

Aneka - Tips : http://anekatipsmenarik.blogspot.com/2010/09/darah-bukan-patokan-keperawanan.html

Skema Peredaran Pembuluh Darah

Anatomi sistem pembuluh darah


Sistem kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem organ yang bertugas untuk menyampaikan nutrien (seperti asam amino dan elektrolit), hormon, sel darah dll dari dan menuju sel-sel tubuh manusia, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan homeostasis. Sistem ini terdiri atas organ jantung dan pembuluh-pembuluh darah.

Jantung merupakan organ yang terdiri dari empat ruangan, yaitu atrium kanan, ventrikel kanan, atrium kiri dan ventrikel kiri. Secara umum sistem ini bekerja dengan mengikuti pola sebagai berikut:

Darah yang rendah kandungan oksigen dan tinggi CO2 yang berasal dari sirkulasi sistemik dihantarkan melalui vena kava superior dan inferior menuju atrium kanan, masuk ke ventrikel kanan lalu dihantarkan melalui arteri pulmonalis menuju ke paru untuk di-oksigenasi kembali. Selanjutnya darah yang telah kaya akan oksigen akan masuk melalui vena pulmonalis menuju atrium kiri, lalu masuk ke ventrikel kiri untuk dihantarkan menuju sirkulasi sistemik melalui pembuluh aorta. Demikian seterusnya.

Secara umum, pembuluh darah yang ada di dalam tubuh dapat dibagi menjadi pembuluh yang membawa darah menjauhi jantung (arteri) dan menuju jantung (vena).


Arteri

Arteri merupakan pembuluh yang bertugas membawa darah menjauhi jantung. Tujuannya adalah sistemik tubuh, kecuali a.pulmonalis yang membawa darah menuju paru untuk dibersihkan dan mengikat oksigen. Arteri terbesar yang ada dalam tubuh adalah aorta, yang keluar langsung dari ventrikel kiri jantung.

Aorta yang keluar keluar dari ventrikel kiri jantung sebagai aorta ascendens. Kemudian, aorta ascendens mengalami percabangan yaitu arcus aorta sebelum melanjutkan diri sebagai aorta descendens. Arcus aorta memiliki tiga percabangan yaitu:
  1. A.brachiocephalic/a.anonyma. Arteri ini akan bercabang menjadi a.carotis communis dextra, a.subclavia dextra dan a.thyroideaima (yang mendarahi kelenjar thyroid bagian inferior).
  2. A.carotis communis sinistra.
  3. A. subclavia sinistra.

Setiap a.carotis communis (baik dextra maupun sinistra) akan bercabang menjadi a.carotis interna (yang mendarahi otak) dan a.carotis externa (yang mendarahi wajah, mulut, rahang dan leher) . Sedangkan setiap a.subclavia (baik dextra dan sinistra) akan bercabang antara lain menjadi a.vertebralis (mendarahi otak dan medula spinalis). Kedua a.vertebralis (dextra dan sinistra) akan menyatu menjadi arteri-arteri spinal yang segmental, dan sebelum naik ke otak akan membentuk a.basilaris. A.basilaris lalu bercabang menjadi a.cerebralis posterior dan beranastomosis dengan a.communicating posterior dan a.cerebralis anterior membentuk circulus Willisi yang khas di otak.

A. subclavia sendiri tetap berjalan ke ekstremitas atas sebagai a.aksilaris dan mempercabangkan a.subscapularis, yang mana akan mempercabangkan a.circumflexa scapulae.

Selain itu, a.subclavia juga akan bercabang menjadi a.mammaria interna (memperdarahi dinding dada depan dan kelenjar susu), a.thyrocervicalis dan a.costocervical. Cabang dari a.thyrocervical adalah a.thyroidea inferior yang mendarahi kelenjar thyroid, a.suprascapular (a.transversa scapulae) dan a.transversa colli (a.transversa cervical).

Pendarahan arteri ekstremitas atas

Pendarahan ekstremitas atas disuplai oleh a.aksilaris, yang merupakan cabang dari a.subclavia (baik dextra maupun sinistra). A.aksilaris ini akan melanjutkan diri sebagai a.brachialis di sisi ventral lengan atas, selanjutnya pada fossa cubiti akan bercabang menjadi a.radialis (berjalan di sisi lateral lengan bawah, sering digunakan untuk mengukur tekanan darah dan dapat diraba pada anatomical snuffbox) dan a.ulnaris (berjalan di sisi medial lengan bawah).




























A.radialis terutama akan membentuk arkus volaris profundus, sedangkan a.ulnaris terutama akan membentuk arkus volaris superfisialis, yang mana kedua arkus tersebut akan mendarahi daerah tangan dan jari-jari.




















Pendarahan arteri ekstremitas bawah

Pendarahan ekstremitas bawah disuplai oleh a.femoralis, yang merupakan kelanjutan dari a.iliaka eksterna (suatu cabang a.iliaka communis, cabang terminal dari aorta abdominalis). Selanjutnya a.femoralis memiliki cabang yaitu a.profunda femoris, sedangkan a.femoralis sendiri tetap berlanjut menjadi a.poplitea. A.profunda femoris sendiri memiliki empat cabang a.perfontrantes. Selain itu juga terdapat a.circumflexa femoris lateral dan a.circumflexa femoris medial yang merupakan percabangan dari a.profunda femoris.
































A.poplitea akan bercabang menjadi a.tibialis anterior dan a.tibialis posterior. A.tibialis anterior akan berlanjut ke dorsum pedis menjadi a.dorsalis pedis yang dapat diraba di antara digiti 1 dan 2. A.tibialis posterior akan membentuk cabang a.fibular/peroneal, dan a.tibialis posterior pedis sendiri tetap berjalan hingga ke daerah plantar pedis dan bercabang menjadi a.plantaris medial dan a.plantaris lateral. Keduanya akan membentuk arcus plantaris yang mendarahi telapak kaki.

Sedangkan di daerah gluteus, terdapat a.gluteus superior, a.gluteus inferior dan a.pudenda interna. Ketiganya merupakan percabangan dari a.iliaca interna.

Pendarahan arteri organ-organ visera

Pendarahan organ-organ visera disuplai oleh aorta abdominalis, suatu terusan dari aorta descendens. Cabang-cabang dari aorta abdominalis tersebut adalah: a.phrenicus inferior, a.coeliaca, a.mesenterica superior, a.suprarenal media, a.renalis, a.gonadal (a.ovarica/a.testicular), a.lumbar, a.mesenterica inferior, a.sacral mediana, dan a.iliaca communis. Organ-organ dalam seperti hati, lambung, dan limpa disuplai oleh a.coeliaca, kelenjar anak ginjal disuplai oleh a.suprarenal media, ginjal disuplai oleh a.renalis, intestinum disuplai oleh a.mesenterica superior dan inferior.


























Vena

Vena merupakan pembuluh yang mengalirkan darah dari sistemik kembali ke jantung (atrium dextra), kecuali v.pulmonalis yang berasal dari paru menuju atrium sinistra. Semua vena-vena sistemik akan bermuara pada vena cava superior dan vena cava inferior.

Pendarahan vena kepala

Vena yang ada di kepala seperti v.emisaria dan v.fasialis sebagian akan bermuara pada v.jugularis interna, sebagian lagi pada v.jugularis eksterna. Nantinya v.jugularis eksterna akan bermuara pada v.subclavia, di mana v.subclavia akan beranastomosis dengan v.jugularis interna membentuk v.brachiocephalica. Terdapat dua v.brachiocephalica, masing-masing dextra dan sinistra. Keduanya akan menyatu sebagai v.cava superior.























Pendarahan vena ekstremitas atas

Vena-vena yang ada di tangan, seperti v.intercapitular, v.digiti palmaris dan v.metacarpal dorsalis akan bermuara pada v.cephalica dan v.basilica di lengan bawah. Dari distal ke proksimal, kedua vena ini akan mengalami percabangan dan penyatuan membentuk v.mediana cephalica, v.mediana basilica, v.mediana cubiti, v.mediana profunda dan v. mediana antebrachii sebelum mencapai regio cubiti. Setelah regio cubiti, vena-vena tersebut kembali membentuk v.cephalica dan v.basilica. V.basilica akan bersatu dengan v.brachialis (yang merupakan pertemuan v.radialis dan v.ulnaris) membentuk v.aksilaris di mana nantinya v.cephalica juga akan menyatu dengannya (v.aksilaris). V.aksilaris akan terus berjalan menuju jantung sebagai v.subclavia lalu beranastomosis dengan v.jugularis interna dan eksterna (dari kepala) membentuk v.brachiocephalica untuk selanjutnya masuk ke atrium dextra sebagai vena cava superior.

































Pendarahan vena ekstremitas bawah

Arcus vena dorsalis yang berada di daerah dorsum pedis akan naik melalui v.saphena magna di bagian anterior medial tungkai bawah. V.saphena magna tersebut akan bermuara di v.femoralis. Sedangkan v.saphena parva yang berasal dari bagian posterior tungkai bawah akan bermuara pada v.poplitea dan berakhir di v.femoralis. V.tibialis anterior dan v.tibialis posterior  juga bermuara pada v.poplitea.

Dari v.femoralis, akan berlanjut ke v.iliaca externa lalu menuju v.iliaca communis dan selanjutnya v.cava inferior.

Selain itu terdapat juga v.glutea superior, v.glutea inferiordan v.pudenda interna di daerah gluteus, yang bermuara ke v.iliaca interna.




































Pendarahan vena organ-organ visera

Vena-vena yang keluar dari organ visera, seperti v.hepatica (organ lambung, pankreas, usus halus dan kolon) , v.suprarenal, v.renalis (ginjal), v.lumbar dan v.testicular akan bermuara ke v.cava inferior.

Referensi:

Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 4th ed. US: Saunders; 2006.
Van de Graaf KM. Human anatomy. 6th ed. US: The McGraw-Hill Companies; 2001.
http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/anatomi-sistem-pembuluh-darah/


jurnal fisioterapi : http://jurnal-fisioterapi.blogspot.com/2012/09/skema-peredaran-pembuluh-darah.html