Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Tampak depan Kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan dalam Seminggu

Ada pesta harus dihadiri seminggu lagi, dan Anda merasa gaun kesayangan dipakai ke pesta nanti lebih sempurna...

Keperawatan Medikal Bedah

Bersama kita bisa......

Go Abroad....

Program pasca sarjana UMY yang istimewa muda mendunia...

The Great University

UMY is most popular in yogyakarta....

Showing posts with label Anak. Show all posts
Showing posts with label Anak. Show all posts

Adab Menyambut Kelahiran Anak

Islam adalah agama yang sempurna dan segala hal yang berkaitan dengan kehidupan dunia dan juga akherat akan bisa dijumpai dalam agama Islam baik yang tercantum dalam kitab suci Al-Qur'an maupun tersurat dalam hadist-hadist Rasulullah Shallallahu a'alaihi wa sallam termasuk dalam hal adab tuntunan Islam dalam menyambut kelahiran anak buah hati ini. Dan juga merupakan bagian dari persiapan melahirkan pula.

Seorang ibu setelah mengalami masa yang sulit dalam proses kehamilan selama 9 bulan akan berakhir dengan adanya proses kelahiran seorang anak. Dan kelahiran seorang anak adalah kebahagiaan yang luar biasa bagi ayah dan juga ibunya yang harus disyukuri.

Adab Islami menyambut Kelahiran Anak Bayi

Persiapan menyambut kehadiran dan juga persiapan kelahiran bayi bisa dilakukan dalam hal untuk kepentingan duniawi dan juga kepentingan akheratnya. Dalam hal persiapan menjelang persalinan dan persiapan kelahiran bayi untuk keperluan dunia kita bisa melakukan dengan berbagai cara diantaranya yaitu membeli perlengkapan bayi. Dan untuk kepentingan agamanya kita lakukan beberapa cara persiapan kelahiran anak dengan langkah-langkah yang akan dijelaskan dibawah ini.

Anak dalam pandangan Islam adalah tanggung jawab kedua orang tuanya, baik bapak atau ibu, terutama lagi bagi seorang ayah, sebab ia kepala rumah tangga yang tanggung jawab dunia akhiratnya lebih besar. Untuk itulah adab menyambut kelahiran anak juga perlu untuk kita ketahui bersama.

Hal ini sesuai dengan hadits yang artinya :"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya". Maka wajar bila seorang ahli hikmah berkata, "Perhatikanlah anakmu, sebab surga atau neraka bagimu, tergantung sikapmu terhadap anak". Sebuah perkataan yang sarat akan makna tanggung jawab orang tua terhadap anaknya.

Ada beberapa hal yang menjadi tuntunan cara menyambut kelahiran bayi menurut Islam diantaranya yaitu :

1. Melakukan sujud syukur.
Sujud syukur adalah tanda atas kesyukuran kita bahwa proses kelahiran anak berjalan dengan lancar dan sehat bagi ibu dan bayinya.

2. Mengazankan dan mengiqomati bayi baru lahir.
Sang ayah hendaknya segera mengazani di telinga kanan dan mengiqamahkan di telinga kiri pada anaknya yang baru lahir. Pemberian adzan dan iqamah ini agar kalimat yang pertama kali didengar sang bayi adalah kalimat thayyibah dan dijauhkan dari segala gangguan setan yang terkutuk. Dalam sebuah hadist dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Rafi’, ia berkata: "Aku melihat sendiri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengazankan Al-Hassan bin Ali pada telinganya ketika ia baru dilahirkan oleh Fatimah."(HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

3. Mentahnik Bayi.
Tahnik adalah mengunyah kurma hingga lembut dan halus, lalu dimasukkan ke dalam mulut bayi. Hal ini termasuk dalam sunnah menyambut kelahiran bayi sebagaimana dalil hadist yang berbunyi :"Dari Abu Musa al Asy’ary beliau berkata: Dilahirkan bagiku bayi laki-laki, kemudian aku bawa kepada Rasulullah. Lalu Rasulullah menamakan bayi itu Ibrahim dan mentahniknya dengan korma serta mendoakan keberkatan atasnya, lalu menyerahkan kembali kepadaku. Dan dia (Ibrahim) merupakan anak Abu Musa yang paling besar (sulung).(HR. Bukhari no. 5467, Muslim III/1690, Ahmad IV/339).

Tujuan dari tahnik adalah upaya persiapan agar bayi nantinya mudah untuk merasakan manisnya air susu ibu dan juga agar anggota mulut bayi kuat sehingga mampu menghisap air susu ibunya. Cara mentahnik adalah meletakkan sedikit buah kurma di atas jari telunjuk dan dimasukkan ke mulut bayi serta dengan perlahan-lahan digerakkan ke kanan dan kiri. Ini dilakukan agar kurma tadi bisa menyentuh seluruh mulut bayi hingga terkena rongga tekaknya.

4. Aqiqah.
Menurut bahasa ‘Aqiqah berarti : 'memotong'. Asalnya dinamakan ‘Aqiqah, karena dipotongnya leher binatang dengan penyembelihan itu. Ada yang mengatakan bahwa aqiqah adalah nama bagi hewan yang disembelih, dinamakan demikian karena lehernya dipotong. Ada pula yang mengatakan bahwa ‘aqiqah itu asalnya ialah : Rambut yang terdapat pada kepala si bayi ketika ia keluar dari rahim ibu, rambut ini disebut ‘aqiqah, karena ia mesti dicukur. Hukum Aqiqah Anak adalah sunnah (muakkad) sesuai pendapat Imam Malik, penduduk Madinah, Imam Syafi′i dan sahabat-sahabatnya, Imam Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur dan kebanyakan ulama ahli fiqih (fuqaha).

Dalil akiqah ini Dari Samurah bin Jundab dia berkata : Rasulullah bersabda : "Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya." (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad). Untuk jumlah kambing akikah bayi ini berbeda antara anak laki-laki dan anak perempuan. Hal ini berdasarkan hadist dari Aisyah dia berkata : Rasulullah bersabda : "Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing." (HR Ahmad Tirmidzi, Ibnu Majah).

5. Memberikan Nama Yang Baik.
Memberikan nama yang baik kepada bayi adalah salah satu kewajiban orang tua pula. Arti nama dalam Islam adalah bukan hanya sekedar label saja, akan tetapi mengandung makna yang berarti dalam hal doa, citra diri, dan identitas seorang muslim. Nama-nama yang disukai oleh Allah Ta’ala adalah nama-nama yang menunjukkan akan sebuah sikap penghambaan contohnya adalah dengan nama seperti Abdullah, Abdurrahman, Abdul Aziz, yang secara makna adalah sama yaitu hamba Allah. Boleh juga memberi nama dengan nama-nama Nabi.

Demikian tadi beberapa hal yang menjadi tuntunan dalam cara menyambut kelahiran anak sesuai Islam dan juga beberapa sunnah menyambut kelahiran bayi secara Islami.
Blog Keperawatan : http://askep-net.blogspot.com/2013/02/adab-menyambut-kelahiran-anak.html

Tips Atasi Anak Suka Jajan

Anak yang mulai dikenalkan dengan sekolah sedari kecil dari tingkatan PAUD, TK (taman kanak-kanak), SD, SMP dan selanjutnya maka lambat laun sang akan akan mulai mengenal apa yang dinamakan jajan. Ketika telah mengenal dan dikenalkan dengan jajanan, tidak sedikit pula orang tua yang mengeluh bahwasannya anak-anaknya suka jajan yang berlebihan. Kali ini Blog Keperawatan akan berbagi sedikit mengenai bagaimana tips mengatasi anak suka jajan.

Pada postingan yang terdahulu mengenai memilih jajanan sehat akan sekolah telah diulas mengenai bagaimana para orang tua khususnya para ibu bisa menyiasati agar anak terhindar dari jajanan yang kurang sehat dalam lingkungan sekolahnya. karena fenomena jajanan tidak sehat ataupun kurang sehat yang ada dalam lingkungan sekolah anak-anak kita juga tidak kita pungkiri keberadaanya.

Berdasarkan hasil survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2007, dari 4.500 sekolah di Indonesia ada 45% jajanan yang dijual di sekitar sekolah tercemar bahaya pangan mikrobiologis dan kimia. Bahaya utama berasal dari cemaran fisik mikrobiologi dan kimia seperti pewarna tekstil. Jenis jajanan berbahaya ini meliputi makanan utama, makanan ringan, dan juga beraneka ragam minuman. Untuk itulah kita perlu menjaga dan memelihara kesehatan anak buah hati kita masing-masing.

Tips Cara Mengatasi Anak Suka Jajan

Pada dasarnya kesukaan anak terhadap beraneka ragam bentuk jajanan adalah hal yang wajar. Hanya saja kita juga perlu membatasi agar kesukaan anak pada jajanan tidak berlebihan. Ada juga bentuk cara atasi anak suka jajan yang dilakukan oleh orang tuanya seperti halnya mulai dari sekolah PAUD, TK hingga Sekolah Dasar orang tua membawakan bekal makan siang dari rumah. Lalu apalagi kiat-kiat, cara serta tips dalam hal mengatasi anak suka jajan yang berlebihan ini...?

Berikut beberapa kiat cara atasi anak suka jajan yang berlebihan terlebih lagi bila jajanan tersebut berdampak kurang baik pada kesehatan anak kita :
  1. Contoh yang baik dari orang tuanya. Kita tahu bahwasannya anak adala peniru ulung, Untuk itulah sebagai orang tua kita perlu memberikan contoh yang baik. Berkenaan dengan hal ini maka janganlah orang tua membiasakan diri pula untuk membeli sesuatu atau belanja di depan anak karena hal ini akan bisa berdampak bahwasannya anak melihat contoh jajan, belanja sesuatu itu adalah mudah karena hal itu sering terlihat oleh anak dari perilaku orang tuanya.
  2. Memberikan pengetahuan serta contoh-contoh makanan atau jajanan sekolah yang sehat serta contoh pula makanan minuman termasuk jajanan yang krang sehat pula. Cobalah untuk mengenalkan pengetahuan dasar tentang beberapa zat berbahaya yang biasa digunakan pada jajanan sekitar kawasan sekolah. Mengenalkan kepada buah hati kita yang tercinta mengenai warna dan bentuk jajanan yang membahayakan. Mengajarkan pula anak agar selektif dan pandai dalam memilih makanan yang sehat dan bersih.
  3. membujuk serta merayu anak agar tidak jajan di sekolah dengan membawakan bekal dari rumah serta menyiapkan camilan untuk bekal di kala jam istirahat sekolah. Contoh makanan yang kaya nutrisi tetapi tetap menyehatkan bisa berupa buah, nasi kotak, susu, kue.
  4. Mengajarkan anak memanage uang secara dini dan mengajari mengelola uang dengan memberikan uang saku dalam waktu yang berjangka. Misalnya uang untuk jajan diberikan untuk 1 minggu sekali. Dan ini juga diatur sesuai umur dan tingkatan sekolah pula. dan hal ini akan bisa mengurangi kebiasaan jajan anak.
  5. Memberikan pelajaran dan pengetahuan akan pentingnya menabung yang ditanamkan oleh orang tua kepada anaknya secara sedini mungkin. Bisa dengan cara memberikan "celengan" berbentuk apa yang disukai sang anak. Sehingga dengan demikian diharapkan anak akan suka menabung dan mengurangi akan kesukaannya dalam membeli jajanan.
  6. Menyediakan makanan yang sehat dan bergizi di rumah dengan beraneka ragam tampilan yang menarik. Dengan begitu anak akan lebih suka makan di rumah dan mengurangi jajan. Penyajian makanan sehat dengan menarik perlu juga dipelajari oleh para orang tua sehingga akan membuat anak betah dirumah pula.
Jadi teringat akan kata-kata yang bijak yang dikutip dari Dorothy Law Nolte And Parenting berikut ini :
  • Jika seorang anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia akan terbiasa menahan diri.
  • Jika seorang anak dibesarkan dengan pujian, maka ia akan belajar menghargai.
  • Jika seorang anak dibesarkan dengan rasa aman, ia akan belajar menaruh kepercayaan.
  • Jika seorang anak dibesarkan dengan dukungan, ia akan belajar menyayangi diri sendiri.
  • Jika seorang anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia kaan belajar menemukan cinta kasih dalam kehidupannya.
Jadi point pentingnya adalah bagaimana anak melangkah menyusuri kehidupannya kelak adalah bagaimana pula orang tua memberikan pendidikan dan cara mendidik anak-anak kita pada masa kecilnya. Tauladan serta contoh baik dari kedua orang tuanya akan sangat membekas dalam memorinya sehingga akan bisa diaplikasikan dalam kehidupan anak-anak di masa depannya kelak. Jadilah kita orang tua yang baik dan contoh yang baik untuk anak-akan kita.
Blog Keperawatan : http://askep-net.blogspot.com/2012/12/mengatasi-anak-suka-jajan.html

Memberi Nama Baik Untuk Anak

Seorang anak berhak untuk memperoleh nama yang baik dari orangtuanya, dan orang tua berkewajiban memberi nama yang baik, pantas dan Islami. Ada juga beberapa tuntunan islam dalam memberikan nama yang baik kepada anak-anaknya sehingga kita pun perlu menggunakan dan menamakan anak-anak kita dengan nama yang baik dan juga mengandung arti serta makna yang bagus.

Anak adalah merupakan salah satu kekayaan dan kebahagiaan yang tiada bandingnya. Mereka adalah salah satu dari sekian banyak kenikmatan dan karunia dari Allah Ta'ala. Anak-anak sholeh dan sholehah adalah dambaan bagi setiap orang tua. Dan anak yang sholeh juga merupakan suatu aset bagi setiap muslim. Mengenai kebaikan anak sholeh telah ada dalam ayat Al-Qur'an yaitu QS.Surat Al-Kahfi : 46 yang artinya :"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal dan sholeh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan."

Memberi nama baik kepada anak adalah juga merupakan salah satu kewajiban ayah dalam kehidupan suatu rumah tangga. Sesungguhnya nama bagi seorang anak merupakan identitas seseorang, bukti atas dirinya, serta merupakan kebutuhan yang sangat urgen dalam memahami dirinya di saat bersamanya, atau saat bersikap kepadanya. Bagi seorang anak, nama merupakan sebuah perhiasan dan syi’ar yang dengannya ia akan diseru di dunia maupun di akhirat.

Memberi Nama Baik Islami Untuk Anak

Untuk itu Islam selalu menginginkan kemudahan, meskipun menyangkut pemberian nama anak, dan Islam tidak menyukai kesulitan dan kekerasan meskipun juga menyangkut pemberian nama. Karena Rasulullah juga memberikan tuntunan Islam dalam memberi nama. Hal ini dapat dilihat dengan jelas melalui larangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memakai nama Harb (perang).

Untuk itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :"Nama yang paling disukai adalah 'Abdullah dan 'Abdur Rahman, dan nama yang paling baik adalah Harits dan Hammam, sedang nama yang paling buruk adalah Harb (perang) dan Murrah (pahit)."( HR. Abu Dawud ) Dan tuntunan nama yang paling baik dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan disukai Allah adalah nama Abdullah dan 'Abdur Rahman berdasarkan atas sebuah hadist yang artinya sebagai berikut :""Sesungguhnya nama yang paling disukai Allah adalah 'Abdullah dan 'Abdur Rahman."( HR. Muslim )

Sebagai umat Islam tentunya kita menginginkan untuk bisa menjalankan sunnah memberi nama baik sesuai yang telah dituntunkan dengan nama-nama baik yang telah disebut dalam hadist tentang pemberian nama bagaimana contoh nama yang baik dan juga contoh nama yang dilarang diberikan kepada anak-anak kita. Adab memberi nama Islami juga perlu kita ketahui. Seperti halnya kapan disunahkan memberi nama, nama-nama apa saja yang dimakruhkan, nama-nama apa saja yang diharamkan, nama-nama yang disunahkan dan dianjurkan dalam Islam perlu diketahui orang tua dan memahaminya dengan benar pula.

Dalam kaidah sunnah pemberian nama baik ini juga berkaitan erat dengan kita orang tua mendidik anak dalam kandungan karena memang sejak dini orang tua perlu memberikan pelajaran sedini mungkin kepada anak-anak walau masih dalam kandungan.

Alhamdulillah istri sekarang sedang mengandung dengan usia kehamilan yang beranjak pada 8 bulan. Bila sahabat mempunyai usulan nama-nama bayi laki-laki islami atau pun nama-nama bayi perempuan Islami bisa berbagi dengan saya di sini dengan memberikan komentar. Karena saat ini saya juga sedang berusaha mencari nama yang baik bagi anak kedua saya ditengah bersamaan dengan usaha dan ikhtiar untuk mendapatkan pula iPhone 5 Gadget Impian pula.

Memang telah ada nama-nama baik islami yang telah disiapkan oleh saya tetapi saya juga berpikir tidak ada salahnya bila sahabat-sahabat juga mengusulkan nama buat calon buah hati saya. Kewajiban memberikan nama yang baik adalah tanggung jawab seorang ayah dan saya juga sedang berusaha untuk bisa memberikan nama yang baik untuk anak saya yang kedua ini. Insya Allah.
Blog Keperawatan : http://askep-net.blogspot.com/2012/12/memberi-nama-baik-untuk-anak.html

Mendidik Anak Dalam Kandungan

Mendidik Anak Bayi Dalam Kandungan - Setiap orang tua tentunya menginginkan anak-anaknya menjadi anak yang cerdas serta juga sholeh-sholehah. Tidak ada seorang pun orang tua dalam dunia ini menginginkan anaknya tidak berhasil baik itu dalam kehidupan dunianya terlebih dalam kehidupan akheratnya kelak. Pastilah impian orang tua anak-anaknya berhasil dengan baik serta mencapai kesuksesan dalam kehidupan dunia dan juga kehidupan nan kekal di akhirat. Berbagai macam cara tips mendidik anak telah banyak pula diungkap oleh para ahlinya dengan beragam cara agar anak menjadi cerdas dan pandai serta meraih kesuksesan.

Hanya saja seringkali pendidikan agama sering terlupakan padahal pendidikan agama adalah pondasi paling penting dalam mendidik anak. Selain dari pendidikan agama contoh serta tauladan yang baik dari orang tua serta lingkungan yang baik adalah hal yang tidak boleh dilupakan untuk bisa mendidik dan mengarahkan anak-anak kita mengenal akan Islam dan segala hal yang berkaitan dengan agama Islam yang kita anut.

Tips Cara Mendidik Anak Dalam Kandungan

Lahirnya anak cerdas dan sholeh-sholehah tidak bisa juga ditentukan secara medis maupun kecukupun gizi saja. Keduanya hanyalah faktor pendukung dan yang tak kalah penting adalah dengan disertai pendidikan agama sejak dalam kandungan. Untuk bisa mendapatkan anak yang baik sehat secara fisik dan mental maka dibutuhkan amalan serta metoda pendidikan yang tepat saat dalam kandungan maupun setelah melahirkan. Cara yang ditempuh dalam metoda pendidikan ini diantaranya yaitu dengan melakukan banyak berdoa, memperdengarkan ayat suci Al-Qur'an dengan cara memperbanyak membacanya dan juga mengajak dialog janin dalam kandungan serta menjaga perilaku ibu selama mengandung dan kehamilan.

Tips cara mendidik anak dalam kandungan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Berikut adalah metoda pendidikan anak semenjak dalam kandungan dan diantaranya yaitu dengan :
  1. Membacakan Doa. Ada berbagai cara metoda doa serta doa-doa agar mendapatkan anak sholeh yang diajarkan oleh Nabi dan juga orang-orang Sholeh dahulu yang bisa kita pelajari dan dipraktekkan. Ada Doa Nabi Zakariya yaitu yang tercantum dalam Al-Qur'an surat Ali Imran : 38 yang artinya :"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar Doa..(QS. Ali Imran (3);38 ). Kata anak yang baik mengandung makna jadikanlah anak kami yang shaleh, berakhlaq mulia, dan beradab agar sempurna nikmat dunia dan akheratnya. Ada juga doa Nabi Ibrahim yang tercantum dalam Al-Qur'an surat As Shaafaat :100 dan An Nahl : 78.
  2. Membacakan Al-Qur'an. Metoda mendidik anak semenjak dalam kandungan selanjutnya adalah dengan memperdengarkan tilawati Al-Qur'an. Diharapkan dengan anak bayi yang masih dalam kandungan dibiasakan oleh orang tuanya untuk mendengarkan tilawah Qur'an karena banyak manfaat dari mendenagrkan Al-Qur'an ini. Kita ketahui fungsi pertama yang paling banyak digunakan janin dalam kandungan adalah fungsi pendengarannya maka kita optimalkan fungsi pendengaran janin untuk terbiasa mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Selain itu dengan kita membiasakan bayi dalam kandungan memperdengarkan Al-Qur'an maka ketika sang anak memasuki masa kanak-kanak ia akan lebih mudah dalam menghafal al-Qur'an.
  3. Mengajak Berbicara. Indera pendengaran mulai berkembang pada minggu ke 8 dan selesai pembentukan pada minggu ke 24. Indera pendengaran ini juga dibantu oleh air ketuban yang merupakan penghantar suara yang baik. Janin akan mulai mendengar suara aliran darah melalui plasenta, suara denyut jantung dan suara udara dalam usus. Selain itu janin akan bereaksi terhadap suara-suara keras, bahkan bisa membuat janin terkejut melompat. Untuk itu mengajak janin berbicara dengan mengelus-elus peut terutama saat organ pendengaran mulai berfungsi baik. Ketika sang ibu mau berwudhu maka ajaklah pula sang janin berbicara dengan cara "Adik, ibu mau berwudhu karena wudhu adalah satu cara sebelum menjalankan sholat dan sholat adalah kewajiban tiap muslim untuk beribadah kepada Allah, Sang Pencipta Alam Semesta yang menciptakan segala kehidupan dunia ini termasuk ayah ibu dan juga adik" Dan biasanya respon janin dengan tendangan ke arah perut sang ibu.
  4. Menjaga Perilaku. Menjaga perilaku sangat penting dan dibutuhkan ketika masa kehamilan. Karena akhlak orang tua sangat berpengaruh terhadap akhlak anak-anaknya kelak, terutama ibu hamil. Mulai dari sikap, ucapan hingga perilaku. Menghindari hal-hal yang kurang baik tidak hanya ditekankan dalam masa kehamilan saja, namun juga sampai anak dewasa. Sebab orang tua memegang peranan yang penting dalam menanamkan perilaku dan adab serta akhlak yang baik kepada anak-anaknya. Jika orang tua berperilaku baik maka diharapkan sang anak juga meniru serta mencontoh perilaku baik dari orang tuanya.
Semoga dengan kita mengetahui akan tips cara kiat mendidik anak semenjak dalam kandungan ini kita bisa mendapatkan anak-anak yang sehat, cerdas, berakhlak baik dunia serta akhiratnya aamiin..aamiin.
Blog Keperawatan : http://askep-net.blogspot.com/2012/11/mendidik-anak-dalam-kandungan.html

Hepatitis Pada Anak

Penyakit Hepatitis Pada Anak - Penyakit yang terjadi pada organ hati yang disebut dengan hepatitis merupakan penyakit serius yang bisa berakibat fatal bagi orang dewasa maupun pada anak-anak bahkan pada bayi sekalipun. Kita pernah sedikit membahas mengenai penyakit hepatitis dan yang dimaksud dengan pengertian penyakit hepatitis adalah merupakan penyakit peradangan pada sel yang menyerang hati. Dan disebabkan oleh virus hepatitis. Gejala tanda penyakit hepatitis bisa pula terlihat semenjak dari bayi setelah melahirkan dan juga pada balita.

Hepatitis pada anak atau pada usia bayi, penyakit hepatitis ini lebih banyak muncul di awal-awal usia bayi (sekitar 2 bulan). Para ahli meyakini bahwa 80% kasus bayi hepatitis dialibatkan oleh adanya infeksi virus pada proses persalinan maupun pasca melahirkan. Pencegahan yang paling umum yang kita kenal adalah dengan melakukan imunisasi hepatitis.

Penyakit Hepatitis Anak

Dokter Spesialis Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya Prof Bambang Permono dr SpA(K) dalam sebuah artikelnya mengatakan bahwasannya penyakit hepatitis dapat menimbulkan efek yang sangat buruk bagi bayi dan anak. Contoh dari dampak efek negatif virus hepatitis ini misalnya adalah gangguan otak yang mengakibatkan kemunduran mental dan cerebral palsy (lumpuh otak), bisa menyebabkan kerusakan permanen sel hati, dan juga timbulnya sirosis hati (hilangnya fungsi sel-sel hati karena adanya jaringan parut). Sebanyak dari 80% bayi penderita hepatitis biasanya dapat sembuh secara total, dan 20% sisanya akan bisa berpotensi menjadi kronis dan sirosis.

Peran orang tua sangat penting pula untuk bisa mengenali akan ciri tanda hepatitis anak bayi. Salah satu gejala hepatitis pada anak adalah kondisi anak terlalu tinggi bilirubin dalam darah bayi (zat racun yang dihasilkan oleh hati). Gejala tersebut terlihat dari tampilan fisik warna kuning pada kulit dan bagin bola mata bayi, urin berwarna gelap, dan faeces berwarna pucat.

Tanda gejala hepatitis anak dapat pula kita kenali dengan anak bisa langsung mendadak lemah dan berat badan tidak bertambah bahkan cenderung menurun. Kondisi ini karena biasanya anak dengan hepatitis kehilangan nafsu makan, sehingga anak akan kekurangan nutrisi dan juga energi.

Pengobatan penyembuhan hepatitis ini dengan pemberian obat-obatan simtomatik (obat yang digunakan untuk menghilangkan gejala penyakit). Tidak ada obat-obatan yang khusus dapat membasmi virusnya. Selanjutnya adalah dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh anak dengan cara banyak istirahat serta dengan makan makanan yang penuh gizi.

Hepatitis anak dan bayi erat pula hubungannya dengan kesehatan ibu anak dan terutama pada seorang ibu yang mengandungnya. Untuk itu bagi ibu hamil yang positif terinfeksi virus hepatitis, hendaklah rutin melakukan pemeriksaan kehamilan. Sehingga tenaga kesehatan Dokter akan bisa mengambil langkah-langkah pencegahan dan pertolongan pertama agar sang bayi tidak tertular virus hepatitis dari sang ibu.

Cara mencegah dan pencegahan bayi dan anak agar tidak tertular hepatitis anak adalah dengan memberikan suntikan immunoglobulin pada bayi yang baru lahir, sebagai sebuah imunitas bagi sang bayi agar tidak tertular virus hepatitis dari ibunya. Memberikan imunisasi dan vaksinasi hepatitis setelah anak berumur 2 tahun dan hal ini diulang lagi setelah enam bulan sampai dengan enam bulan setelahnya.

Secara teori pemberian imunisasi vaksinasi hepatitis dalam satu pemberian belum bertahan cukup lama bila dibandingkan dengan pemberian 2 kali yang bisa bertahan hingga 20 tahun. Dalam dalam hal ini pemberian obat-obatan kepada anak perl juga dikonsultasikan kepada medis (dokter) dan juga sebagai orang tua perlu juga untuk menanyakan berbagai macam efek samping atas obat yang diresepkan kepada anak.

Selanjutnya trik cara dan tips agar kita bisa terhindar dan menghindari penyakit hepatitis ini adalah dengan :
  1. Melakukan pemberian imunisasi vaksin hepatitis secara rutin menurut petunjuk medis.
  2. Menjaga kesehatan dengan jalan berhati-hati dalam mengkonsumsi obat.
  3. Memberikan makanan sehat dan mengandung nutrisi serta gizi yang cukup kepada anak-anak.
Demikianlah sahabat sedikit hal mengenai penyakit hepatitis pada anak dan semoga bisa berguna serta dapat memberikan manfaat kepada kita semuanya dan juga yang perlu kita garisbawahi sebagai orang tua yang peduli kepada kesehatan anak adalah mewaspadai hepatitis ini pada buah hati kita dan tidak menganggap remeh terhadap semua jenis penyakit termasuk penyakit hepatitis ini. Dan pencegahan hepatitis adalah lebih baik tentunya daripada mengobatinya.
Blog Keperawatan : http://askep-net.blogspot.com/2012/11/hepatitis-pada-anak.html

Anak Kebutuhan Khusus (Retardasi Mental)


A. Pengertian Retardasi Mental


Retardasi mental adalah kelainan ataua kelemahan jiwa dengan inteligensi yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak). Biasanya terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala yang utama ialah inteligensi yang terbelakang. Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo: kurang atau sedikit dan fren: jiwa) atau tuna mental (W.F. Maramis, 2005: 386).

Pada Wikipedia (The Free Encyclopedia, 2010), dinyatakan: Mental retardation (MR) is a generalized disorder, characterized by significantly impaired cognitive functioning and deficits in two or more adaptive behaviors with onset before the age of 18. It has historically been defined as an Intelligence Quotient score under 70. The term “mental retardation” is a diagnostic term denoting the group of disconnected categories of mental functioning such as “idiot”, “imbecile”, and “moron” derived from early IQ tests, which acquired pejorative connotations in popular discourse.

Retardasi mental merupakan kelemahan yang terjadi pada fungsi intelek. Kemampuan jiwa retardasi mental gagal berkembang secara wajar. Mental, inteligensi, perasaan, dan kemauannya berada pada tingkat rendah, sehingga yang bersangkutan mengalami hambatan dalam penyesuaian diri.

B. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Retardasi Mental


Menurut Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa Ke-1 (W.F. Maramis, 2005: 386-388) faktor-faktor penyebab retardasi mental adalah sebagai berikut.

a. Infeksi dan atau intoksinasi

Infeksi yang terjadi pada masa prenatal dapat berakibat buruk pada perkembangan janin, yaitu rusaknya jaringan otak. Begitu juga dengan terjadinya intoksinasi, jaringan otak juga dapat rusak yang pada akhirnya menimbulkan retardasi mental.

Infeksi dapat terjadi karena masuknya rubella, sifilis, toksoplasma, dll. ke dalam tubuah ibu yang sedang mengandung. Begitu pula halnya dengan intoksinasi, karena masuknya “racun” atau obat yang semestinya dibutuhkan.

b. Terjadinya rudapaksa dan / atau sebab fisik lain

Rudapaksa sebelum lahir serta trauma lainnya, seperti hiper radiasi, alat kontrasepsi, dan usaha melakukan abortus dapat mengakibatkan kelainan berupa retardasi mental.

Pada waktu proses kelahiran (perinatal) kepala bayi dapat mengalami tekanan sehingga timbul pendarahan di dalam otak. Mungkin juga karena terjadi kekurangan oksigen yang kemudian menyebabkan terjadinya degenerasi sel-sel korteks otak yang kelak mengakibatkan retardasi mental.

c. Gangguan metabolisme, pertumbuhan atau gizi

Semua retardasi mental yang langsung disebabkan oleh gangguan metabolisme (misalnya gangguan metabolism karbohidrat dan protein), gangguan pertumbuhan, dan gizi buruk termasuk dalam kelompok ini. Gangguan gizi yang berat dan berlangsung lama sebelum anak berusia 4 tahun sangat mempengaruhi perkembangan otak dan dapat mengakibatkan retardasi mental. Keadaan seperti itu dapat diperbaiki dengan memberikan gizi yang mencukupi sebelum anak berusia 6 tahun, sesudah itu biarpun anak tersebut dibanjiri dengan makanan yang bergizi, inteligensi yang rendah tersebut sangat sukar untuk ditingkatkan.

d. Penyakit otak yang nyata

Dalam kelompok ini termasuk retardasi mental akibat beberapa reaksi sel-sel otak yang nyata, yang dapat bersifat degeneratif, radang, dst. Penyakit otak yang terjadi sejak lahir atau bayi dapat menyebabkan penderita mengalamai keterbelakangan mental.

e. Penyakit atau pengaruh prenatal

Keadaan ini dapat diketahui sudah ada sejak dalam kandungan, tetapi tidak diketahui etiologinya, termasuk anomaly cranial primer dan defek congenital yang tak diketahui sebabnya.

f. Kelainan kromosom

Kelainan kromosom mungkin terjadi pada aspek jumlah maupun bentuknya. Kelainan pada jumlah kromosom menyebabkan sindroma down yang dulu sering disebut mongoloid. .

g. Prematuritas

Retardasi mental yang termasuk ini termasuk retrdasi mental yang berhubungan dengan keadaan bayi yang pada waktu lahir berat badannya kurang dari 2500 gram dan/atau dengan masa kehamilan kurang dari 38 minggu.

h. Akibat gangguan jiwa yang berat

Retardasi mental juga dapat terjadi karena adanya gangguan jiwa yang berat pada masa kanak-kanak.

i. Deprivasi psikososial

Devripasi artinya tidak terpenuhinya kebutuhan. Tidak terpenuhinya kebutuhan psikososial awal-awal perkembangan ternyata juga dapat menyebabkan terjadinya retardasi mental pada anak.

C. Tingkatan Retardasi Mental



Untuk menentukan berat-ringannya retardasi mental, kriteria yang dipakai adalah: 
  1. Intelligence Quotient (IQ), 
  2. Kemampuan anak untuk dididik dan dilatih, dan 
  3. Kemampuan sosial dan bekerja (vokasional). 
Berdasarkan kriteria tersebut kemudian dapat diklasifikasikan berat-ringannya retardasi mental yang menurut GPPDGJ – 1 (W.F. Maramis, 2005: 390-392) adalah : 
  1. Retardasi Mental Taraf Perbatasan (IQ = 68 – 85), 
  2. Retardasi Mental Ringan (IQ = 52 – 67), 
  3. Retardasi Mental Sedang (IQ = 36 – 51), 
  4. Retardasi Mental Berat (IQ = 20 – 35), dan 
  5. Retardasi Mental Sangat Berat (IQ = kurang dari 20).
Ada juga yang mengklasifikasi berat ringanya retardasi mental sebagai berikut :

D. Pencegahan Retardasi Mental

Terjadinya retardasi mental dapat dicegah. Pencegahan retardasi mental dapat dibedakan menjadi dua: pencegahan primer dan pencegahan sekunder.

a. Pencegahan Primer

Usaha pencegahan primer terhadap terjadinya retardasi mental dapat dilakukan dengan: 
1) pendidikan kesehatan pada masyarakat, 
2) perbaikan keadaan sosial-ekonomi, 
3) konseling genetik, 
4) Tindakan kedokteran, antara lain: 
  • perawatan prenatal dengan baik, 
  • pertolongan persalinan yang baik, dan 
  • pencegahan kehamilan usia sangat muda dan terlalu tua.

b. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder terhadap terjadinya retardasi mental dapat dilakukan dengan diagnosis dan pengobatan dini peradangan otak dan gangguan lainnya.

E. Penanganan Retardasi Mental


Penanganan terhadap penderita retardasi mental bukan hanya tertuju pada penderita saja, melainkan juga pada orang tuanya. Mengapa demikian? Siapapun orangnya pasti memiliki beban psiko-sosial yang tidak ringan jika anaknya menderita retardasi mental, apalagi jika masuk kategori yang berat dan sangat berat. Oleh karena itu agar orang tua dapat berperan secara baik dan benar maka mereka perlu memiliki kesiapan psikologis dan teknis. Untuk itulah maka mereka perlu mendapatkan layanan konseling. Konseling dilakukan secara fleksibel dan pragmatis dengan tujuan agar orang tua penderita mampu mengatasi bebab psiko-sosial pada dirinya terlebih dahulu.

Untuk mendiagnosis retardasi mental dengan tepat, perlu diambil anamnesis dari orang tua dengan teliti mengenai: kehamilan, persalinan, dan pertumbuhan serta perkembangan anak. Dan bila perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium.

a. Pentingnya Pendidikan dan Latihan untuk Penderita Retardasi Mental

1) Latihan untuk mempergunakan dan mengembangkan kapasitas yang dimiliki dengan sebaik-baiknya.

2) Pendidikan dan latihan diperlukan untuk memperbaiki sifat-sifat yang salah.

3) Dengan latihan maka diharapkan dapat membuat keterampilan berkembang, sehingga ketergantungan pada pihak lain menjadi berkurang atau bahkan hilang.

Melatih penderita retardasi mental pasti lebih sulit dari pada melatih anak normal antara lain karena perhatian penderita retardasi mental mudah terinterupsi. Untuk mengikat perhatian mereka tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan merangsang indera.

b. Jenis-jenis Latihan untuk Penderita Retardasi Mental

Ada beberapa jenis latihan yang dapat diberikan kepada penderita retardasi mental, yaitu: 

1) Latihan di rumah: belajar makan sendiri, membersihkan badan dan berpakaian sendiri, dst., 

2) Latihan di sekolah: belajar keterampilan untuk sikap social, 

3) Latihan teknis: latihan diberikan sesuai dengan minat dan jenis kelamin penderita, dan 

4) Latihan moral: latihan berupa pengenalan dan tindakan mengenai hal-hal yang baik dan buruk secara moral.


Referensi :
Maramis, W.F. (2005) Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press.
Wikipedia, the Free Encyclopedia. (2010) “Mental Retardation.” Terdapat pada: http://en.wikipedia.org/wiki/Mental_retardation.
http://ebekunt.wordpress.com/2010/03/30/retardasi-mental/

jurnal fisioterapi : http://jurnal-fisioterapi.blogspot.com/2012/07/anak-kebutuhan-khusus-retardasi-mental.html

Anak Kebutuhan Khusus (Dispraksia)



Orang sering kali salah mempersepsikan dan mengartikan ketika menemui anak-anak yang sukar berbicara atau mengeja umumnya dianggap sebagai disleksia padahal mungkin dapat saja yang terjadi adalah sebenarnya anak tersebut mengidap dispraksia. Dispraksia pada umumnya masih terasa asing di telinga orang Indonesia, namun bukan tidak mungkin kasus dispraksia juga terjadi pada anak-anak di Indonesia.

Sekitar 10 % anak-anak di Inggris mengalami dispraksia dan 2 % diantaranya mengalami dispraksia yang parah. Menurut penelitian ada satu diantara 30 anak dalam 1 kelas yang mengalami dispraksia. Dispraksia sering kali dikelirukan sebagai disleksia yaitu : kesukaran untuk membaca, menulis atau mengeja dan sering kali diikuti dengan masalah lain seperti ketrampilan pengorganisasian yang buruk. Dispraksia mungkin juga dianggap dengan ADD (Attention Deficit Disorder), ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau Discalculia (kesukaran untuk menangkap konsep-konsep dalam matematika). Padahal sebenarnya, dispraksia mencakup masalah yang lebih luas dan bervariasi.

A. Pengertian Dispraksia

Dispraksia berasal dari kata “Dys” yang artinya tidak mudah atau sulit dan “praxis” yang artinya bertindak, melakukan. Nama lain Dispraksia adalah Development Co-ordination Disorder (DCD), Perceptuo-Motor Dysfunction, dan Motor Learning Disability. Pada jaman dulu lebih dikenal dengan nama Clumsy Child Syndrome. Menurut penelitian, gangguan ini kadang diturunkan dalam keluarga dan gejalanya tumpang tindih dengan gangguan lain yang mirip misalnya disleksia.

Menurut penelitian secara medis, dispraksia adalah gangguan atau ketidakmatangan anak dalam mengorganisir gerakan akibat kurang mampunya otak memproses informasi sehingga pesan-pesan tidak secara penuh atau benar ditransmisikan. Dispraksia mempengaruhi perencanaan apa-apa yang akan dilakukan dan bagaimana melakukannya. Hal ini menyebabkan timbulnya kesulitan dalam berpikir, merencanakan dan melakukan tugas-tugas motorik atau sensori.

Menurut Belinda Hill, speech pathologist di Australian Dyspraxia Support Group and Resource Centre Inc. di New South Wales, dispraksia bukanlah gangguan yang terjadi pada otot dan gangguan kecerdasan walaupun akibatnya mempengaruhi kemampuan berbahasa dan pengucapan. Masalah dispraksia terjadi ketika otak mencoba memerintahkan untuk melaksanakan apa yang mesti dilakukan, namun kemudian sinyal perintah otak itu diacak sehingga otot tidak dapat membaca sinyal tersebut. Keluarga yang hidup dengan anak dispraksia sering kali biasanya tidak menyadari kondisi anak dengan segera. Hal ini menyebabkan anak dispraksia mempunyai kepercayaan diri yang rendah akibat gangguan yang dideritanya dan kekurangtahuan keluarga. Anak dispraksia juga rawan terhadap gangguan depresi serta mempunyai kesulitan dalam emosi dan perilaku.

Gejala-gejala Dispraksia
  • Pada bayi
Dispraksia sering ditandai dengan sedikit atau tidak adanya ocehan. Ketika mulai belajar bicara, huruf konsonan yang diucapkannya sangat sedikit.
  • Pada anak usia 3 – 5 tahun (usia pra sekolah)
- Aktivitas motorik yang sangat tinggi termasuk mengayun-ayunkan kaki dan menghentak-hentakan kaki ketika duduk, bertepuk tangan atau menari.
- Tangan mengembang ketika berlari.
- Kesukaran mengayuh pedal sepeda roda tiga atau mainan serupa.
- Ketrampilan motorik halus yang jelek, misal sukar memegang pensil atau menggunakan gunting.
- Kurang melakukan permainan yang imajinatif.
- Mengalami kesulitan berbahasa yang terus menerus.
- Respon terbatas pada instruksi lisan apa saja.
- Terlambat berguling, merangkak, berjalan.
- Sukar menyesuaikan diri saat beralih ke makanan padat.
- Sukar melangkah, memanjat, menyusun puzzle, mempelajari ketrampilan baru secara insting dan lambat mengembangkan kata-kata.
- Sulit berbicara dengan jelas dan kesulitan menggerakkan mata sehingga lebih suka menggerakkan kepalanya daripada menggerakkan matanya.
  • Pada anak yang lebih besar (usia sekolah)
- Kesulitan dalam berkata-kata maupun mengekspresikan diri.
- Sebagian anak dispraksia terlalu sensitif terhadap sentuhan.
- Sukar mengingat instruksi dan menyalin tulisan dari papan tulis.
- Tidak dapat menangkap konsep seperti : “di bawah”, “di atas”, “di dalam” atau “di luar”.
- Mengalami kesukaran dalam memakai baju, menalikan sepatu dan menggunakan garpu atau pisau.
- Keseimbangan badan yang buruk, sulit belajar naik sepeda.
- Kemampuan membaca yang rendah dan buruk dalam menulis.
- Sebagian anak dispraksia mengalami articulatory dyspraxiayang menyebabkan mereka mengalami kesulitan dalam berbicara dan mengeja.

Menurut Dr Narulita Dewi SpKFR, Physical Medicine & Rehabilitation dan  Dr Widodo Judarwanto SpA, Pediatrician. Children Grow Up Clinic Jakarta Indonesia, mebagi tanda dan gejala berdasarkan tingkatan usia sebagai berikut :

Usia 2 – 7 Tahun
  • Gangguan keseimbangan. Kesulitan dalam berlari, melompat atau naik sepeda
  • Tangan cenderung mengepakkan tentang saat menjalankan
  • Tidak mudah bila berdiri untuk waktu yang lama
  • Jari atau sendi lain Sangat fleksibel
  • Gangguan koordinasi mata tangan. Kesulitan dengan menangkap dan melempar
  • Kecenderungan untuk jatuh dan lebih mudah terjadi benjol di kepala saat jatuh
  • Gangguan di dua tugas tangan seperti menggunting dengan gunting atau menggunakan pisau dan garpu
  • Kesulitan saat ganti baju, terutama dengan kancing dan tali
  • Cenderung menggunakan kedua tangan untuk beberapa keterampilan.
  • Lebih mudah mengulang hal didengar daripada membentuk kalimat sendiri.
  • Sangat sensitif terhadap cahaya, terutama cahaya terang
  • Sangat sensitif terhadap suara keras
  • Sangat sensitif terhadap duduk di permukaan keras atau memakai kain kasar
  • Atas atau di bawah sensitif terhadap sentuhan dan nyeri
  • Atas atau di bawah sensitif terhadap bau atau rasa
  • Sangat miskin rasa waktu
  • Kesulitan dalam mengatur dunia sendiri
  • Gangguan memori untuk yang didengar dan kesulitan dalam menerima petunjuk
  • mudah terganggu
  • Cenderung berantakan dan sering kehilangan barang
  • Lambat untuk menyelesaikan tugas
  • Kesulitan untuk bergabung dengan kegiatan anak-anak lain
  • Merasa sulit untuk membuat atau menjaga teman
  • Sangat frustrasi dan emosi ketika tidak mendapatkan apa yang dinginkan
  • Membenci perubahan dalam rutinitas dan akan sangat stres ketika hal ini terjadi
  • Menolak untuk melakukan tugas-tugas yang dia / dia menemukan keras
  • Apakah masalah tidur, terutama di ruangan gelap
  • Sering hampir tak kenal takut saat memanjat atau melompat
  • Cenderung untuk menggambar dengan menarik sekitar tepi luar dan kemudian mengisinya dengan warna, pola atau detail
  • Menghindari bermain dengan jigsaw seperti mainan
  • Menemukan kesulitan untuk menulis huruf atau angka
  • Marah dan tantrum saat stres
  • Takut saat memanjat atau melompat
  • Sangat aktif dan tidak suka duduk diam
Usia 8 – 13 Tahun
  • Gangguan keseimbangan. Kesulitan dalam berlari, melompat atau naik sepeda
  • Tangan cenderung mengepakkan tentang saat menjalankan
  • Tidak mudah bila berdiri untuk waktu yang lama
  • Jari atau sendi lain Sangat fleksibel
  • Gangguan koordinasi mata dan tangan. Kesulitan dengan kegiatan olahraga
  • Kecenderungan untuk jatuh dan lebih mudah terjadi benjol di kepala saat jatuh
  • Gangguan pada pekerjaan kedua tangan seperti menggunakan pisau dan garpu, bermain alat musik atau kerajinan
  • Memiliki kesulitan dalam urutan cerita atau pengalaman
  • Kesulitan dalam beradaptasi dengan rutinitas sekolah
  • Sangat sensitif terhadap cahaya, terutama cahaya terang
  • Lebih sensitif terhadap suara keras
  • Lebih sensitif terhadap duduk atau berbaring di permukaan keras atau memakai kain kasar
  • Mengepakkan tangan atau bertepuk tangan saat bersemangat
  • Sangat sensitif terhadap bau atau rasa
  • Gangguan mengelola waktu
  • Kesulitan dalam mengatur dunia sendiri
  • Miskin memori untuk apa yang didengar dan kesulitan dalam menerima petunjuk
  • mudah terganggu
  • Cenderung berantakan dan sering kehilangan barang-barang
  • Lambat untuk menyelesaikan tugas
  • Kesulitan untuk bergabung dengan kegiatan anak-anak lain
  • Merasa sulit untuk membuat atau menjaga teman
  • Hampir tak terbaca tulisan tangan
  • Sangat kecewa dan marah ketika tidak mendapatkan apa yang dia / dia ingin langsung
  • Membenci perubahan dalam rutinitas dan akan sangat stres atau bahkan marah ketika hal ini terjadi
  • Menolak untuk melakukan tugas-tugas yang dianggap keras dan sulit
  • Memiliki masalah tidur, dan masih dapat e takut gelap
  • Takut memanjat atau melompat
  • Cenderung untuk menggambar dengan menarik sekitar tepi luar dan kemudian mengisinya dengan warna, pola atau detail
  • Kesulitan untuk menulis pada garis dan cenderung untuk tidak menulis ke tepi halaman
  • Mudah marah atau tantrum saat stres
  • Memiliki ide yang baik dan ekspresi verbal jika bermasalah saat pidato
  • Memiliki masalah yang signifikan dengan sebagian besar pelajaran matematika dan penjumlahan
  • Cenderung untuk kehilangan kata-kata ketika membaca atau membaca kata dalam urutan yang salah
  • Memiliki masalah belajar membaca tetapi menjadi baik sekali dalam memahami dasar phonem
  • Cenderung sangat peduli dan pertemanan
Usia 14 Tahun hingga dewasa
  • Gangguan keseimbangan. Terlihat canggung ketika berjalan dan merasa sulit untuk berdiri pada satu kaki untuk waktu yang lama
  • Jari atau sendi lain sangat fleksibel
  • Sangat sensitif terhadap cahaya, terutama cahaya terang
  • Lebih sensitif terhadap suara keras
  • Lebih sensitif terhadap duduk atau berbaring di permukaan keras atau memakai kain kasar
  • Mengepakkan tangan atau bertepuk tangan saat bersemangat
  • Sangat sensitif terhadap bau atau rasa
  • Gangguan mengelola waktu
  • Kesulitan dalam mengatur dunia sendiri
  • Gangguan dalam mengingat memori untuk apa yang didengar dan kesulitan dalam petunjuk menerima mudah terganggu
  • Cenderung berantakan dan sering kehilangan barang-barang
  • Lambat untuk menyelesaikan tugas
  • Kesulitan untuk bergabung dengan kegiatan anak-anak lain
  • Merasa sulit untuk membuat atau menjaga teman
  • Hampir tak terbaca tulisan tangan
  • Sangat kecewa dan marah ketika tidak mendapatkan apa yang dia / dia ingin langsung
  • Membenci perubahan dalam rutinitas dan akan sangat stres atau bahkan marah ketika hal ini terjadi
  • Memiliki masalah tidur, dan masih dapat takut gelap
  • Mudah marah atau tantrum saat stres
  • Memiliki masalah yang signifikan dengan sebagian besar pelajaran matematika dan penjumlahan
  • Cenderung untuk kehilangan kata-kata ketika membaca atau membaca kata dalam urutan yang salah
  • Cenderung sangat peduli dan pertemanam
  • Gangguan rasa mengikuti irama saat bertepuk tangan atau menari
  • Sangat sulit untuk membalikkan atau melakukan manuver mobil
  • Gangguan dalam menentukan arah dan posisi saat di perjalanan dan kecenderungan untuk mudah tersesat
  • Kesulitan dalam menyalin suara, menulis gerakan
  • Sangat sensitif terhadap sentuhan dan nyeri
  • Sangat sensitif terhadap kain kasar atau kulit label bila tersentuh
  • Lebih peka terhadap suasana hati dan menjadi kesal dengan mudah ketika orang-orang sekitar tidak puas
  • Gangguan irama ketika menari
  • Ganggguan mengelola waktu. Cenderung terlambat untuk janji dan tidak mengerti mengapa hal itu bisa terjadi
  • Kesulitan dalam mengatur dunia sendiri. Memiliki untuk memaksakan aturan yang sangat tepat atau terus kehilangan dan melupakan
  • Kesulitan dalam bergabung dalam kegiatan kelompok
  • Sensitif perasaan rendah diri, harga diri, fobia, obsesi dan perilaku adiktif
  • Membenci perubahan dalam rutinitas dan akan sangat stres atau bahkan marah ketika hal ini terjadi
  • Sangat stress bila mendengar suara keras tak terduga atau aktivitas di malam hari
  • Terlalu takut memanjat tangga atau berdiri pada objek tinggi
  • Gangguan dalam perencanaan atau mengikuti peta
  • Gangguan dalam menentukan arah dan mencari barang yang hilang dengan mudah
  • Gangguan keterampilan mendengar terutama bila ada kebisingan latar belakang
  • Menemukan gambar dalam perspektif tertentu sangat sulit
  • Selama bersedia membantu setiap kali dia mampu
B. Pengertian Developmental Verbal Dyspraxia (DVD)

Developmental Verbal Dyspraxia (DVD) adalah suatu kondisi bicara yang dihasilkan dari ketidakmatangan pada bagian otak yang mngurusi tentang bicara. Anak mengalami kesulitan dalam membuat bunyi suara yang konsisten karena daerah bicaranya tidak dapat mengirim pesan-pesan yang konsisten pada perangkat bicara. Dalam hal ini adalah lidah, bibir, laring, dan sebagainya.

Developmental Verbal Dyspraxia (DVD) juga dikenal sebagai :Apraxia of Speech, Developmental Apraxia of Speech, Apraxia, Dyspraxia, dan Developmental Articulatory Dyspraxia. Label-label yang berbeda ini dapat menimbulkan kebingungan tetapi memiliki arti kondisi bicara yang sama.
Gejala-gejala DVD

- Ketrampilan menerima bahasa yang normal atau di bawah rata-rata tapi terjadi penundaan ketrampilan mengekspresikan bahasa.

Contoh : Anak-anak mengerti atau memahami lebih baik daripada saat dia berbicara.

- Pada beberapa tahun pertama terjadi perkembangan bicara yang sangat lambat.

- Adanya regresi dalam berbicara, seperti contoh : kata-kata yang sudah dipelajari menjadi hilang.

- Terjadinya kemajuan dalam berbicara pada saat dia mendapatkan usia yang lebih tua.

- Secara keseluruhan terjadi ketidakkonsistenan bunyi-bunyi bicara pada permulaan tahun-tahun pertama, seperti 

Contoh : setiap kali anak diminta untuk berbicara suatu kata, dia melakukannya dengan cara yang berbeda (adanya penekanan pada kata ataupronounced yang berbeda).

- Bunyi atau suara tercetak dalam polanya sendiri dan tidak berhubungan sama sekali dengan perkembangan bicara yang “normal” dimana anak-anak yang lain mengalaminya.

- Kekonsistenan bunyi bicara terjadi secara bertahap.

C. Global Dyspraxia

Ada pula anak-anak yang menderita global dyspraxia dimana gejala-gejalanya adalah :

- Pada saat bayi mengalami hipotonia yaitu dimana perkembangan sel-sel yang terlambat.

- Mempunyai kontrol yang sangat lambat.

- Mempunyai refleks menghisap yang sangat lemah seperti pada saat baru lahir, hal ini mungkin mengindikasikan kesulitan pada saat menyusui.

- Kemampuan untuk duduk yang sangat lambat.

- Kemampuan berjalan yang sangat lambat.

- General Clumsiness pada gross motor skills.

D. Terapi untuk Anak Dispraksia

Sebagai suatu sistem pendidikan untuk anak-anak dengan gangguan motorik, Conductive Education mengajarkan bagaimana untuk “break down” kemampuan dan ketrampilan yang mereka coba untuk ditampilkan. Dengan keberhasilan, keyakinan, dan kepercayaan diri yang meningkat, mereka dapat melatihnya dalam kehidupan sehari-hari.

Anak dispraksia kurang efektif jika dimasukkan dalam kelas khusus untuk anak-anak yang mengalami kesulitan belajar. Yang dibutuhkan oleh anak-anak dispraksia adalah terapi satu lawan satu yaitu suatu terapi dimana satu orang anak dispraksia ditangani oleh satu orang fisioterapis atau speech pathologist. Mereka butuh penanganan dan dukungan profesional secara teratur termasuk juga dukungan dari pendidikan yang dijalani.

Anak dispraksia biasanya dapat disembuhkan tergantung dari tingkat keparahannya. Ada kemungkinan kambuh beberapa kali tapi tingkat kesukaran dalam koordinasi gerakan akan semakin menurun. Anak juga bisa sembuh sendiri namun lebih lambat dan tidak seefisien jika ditangani oleh terapis.

Refrensi :
http://mysweetaudrina.blogspot.com/2008/06/orang-sering-kali-salah-mempersepsikan.html
http://childrengrowup.wordpress.com/2012/05/19/kenali-tanda-dan-gejala-dispraksia-usia-14-tahun-hingga-dewasa/

jurnal fisioterapi : http://jurnal-fisioterapi.blogspot.com/2012/07/anak-kebutuhan-khusus-dispraksia.html

Perawatan untuk Kesehatan Gigi dan Mulut Anak


Artikel Kesehatan - Mengajarkan menyikat gigi pada anak merupakan hal yang sulit dilakukan orang tua. pada saat anak belajar menyikat giginya sendiri, mereka mulai merasa tidak sabar dan malas sehingga selalu lupa untuk dikerjakan. Pengawasan orangtua perlu dilakukan untuk memastikan mereka menyikat giginya dengan bersih agar kesehatan mulut dan gigi baik.

Gigi berlubang biasa terjadi pada anak usia prasekolah. Kurangnya kesadaran akan kebersihan dan kesehatan mulut dan gigi merupakan faktor utama terjadinya hal tersebut. Sekali lagi orangtua perlu melakukan suatu peraturan ketat tentang kebiasaan menyikat gigi. Gigi sehat dan kuat merupakan modal baik mereka dimasa depan.

Berikut ini tips kesehatan perawatan gigi untuk anak.

1. Sikat gigi yang tepat
Gunakan sikat gigi anak yang memiliki bulu sikat yang lembut. Hal ini untuk melindungi gusi dan berfokus pada daerah-daerah kecil sehingga mereka dapat membersihkan dengan benar. Selain itu karakter kartun yang lucu pada sikat gigi dapat membuat anak menyukai menyikat gigi.

2. Cara menyikat
pastikan anda mengajari anak anda cara menyikat yang benar. Gerakan perlahan dan memutar pada seluruh bagian permukaan gigi. Jangan terlalu keras dalam menyikat, karena dapat melukai gusi anak yang masih lemah.

3. pasta gigi
Gunakan pasta gigi khusus anak yang memiliki rasa yang mereka sukai. Biarkan mereka memilih sendiri rasa yang menjadi favorit mereka seperti coklat, es krim, strawberry, dan buah lainnya yang disukai. Rasa pasta gigi yang yang enak baik dalam memotivasi anak untuk terus menyikat giginya.

4. Kunjungi Dokter gigi
Kunjungi dokter gigi minimal 6 bulan sekali untuk memastikan gigi anak tetap sehat dan kuat. Hal ini sangat penting untuk tetap memastikan kesehatan mulu dan gig anak bila terdapat masalah kesehatan mulut dan gigi.

Mencegah selalu lebih baik dari mengobati. Membiasakan menyikat gigi dua kali sehari dan selalu menjaga kebersihan mulut merupakan hal yang bermanfaat bagi mereka. sau lagi tips untuk menjaga gigi tetap sehat dan kuat yaitu mengurangi makanan yang terlalu banyak gula dan manis yang dapat merusak gigi anak-anak. -db-
source : - tips dan artikel -

Artikel kesehatan dan tips kecantikan : http://infosehatdancantik.blogspot.com/2011/12/perawatan-untuk-kesehatan-gigi-dan.html

RHEUMATOID ARTHRITIS PADA ANAK - ANAK


Juvenile Rheumatoid Arthritis
Dari WebMD
modifikasi joweer


Pedahuluan :

Juvenile rheumatoid arthritis (JRA) adalah arthritis (radang sendi) yang menyebabkan peradangan dan kekakuan sendi selama lebih dari enam minggu pada anak berusia 16 atau dibawahnya. Penyakit ini menghinggapi lebih dari 50.000 anak di Amerika Serikat. Peradangan yang terjadi menyebabkan kemerahan, bengkak, peningkatan suhu (hangat), dan soreness di

sendi, meskipun demikian banyak anak-anak dengan JRA ini tidak mengeluh nyeri pada sendinya. Setiap sendi dapat terpengaruh oleh peradangan ini, dan peradangan ini dapat membatasi gerakan pada sendi yang terkena.
JRA adalah gangguan autoimun, yang artinya bahwa tubuh keliru mengidentifikasi beberapa sel sendiri dan jaringan sebagai zat asing yang masuk dalam tubuh. Sistem kekebalan tubuh kita berfungsi untuk melawan zat berbahaya yang masuk pada tubuh seperti virus dan bakteri tetapi pada penderita JRA ini autoimun menyerang sel-sel sehat dan jaringan pada tubuh sehingga timbulah peradangan yang ditandai dengan kemerahan, panas, nyeri, dan pembengkakan.
Para peneliti masih belum tahu persis mengapa sistem kekebalan tubuh berjalan miring pada anak dengan gejala JRA, tetapi ada dua pendapat atau dugaan mengapa hal itu terjadi, yang pertama karena faktor genetic anak yang memcu untuk memproteksi JRA ini dan yang kedua adalah faktor lingkungan seperti virus yang memicu perkembangan JRA ini pada tubuh.
JRA dapat menyebabkan demam dan anemia, dan dapat juga mempengaruhi jantung, paru-paru, mata, dan sistem saraf. Episode rematik dapat berlangsung selama beberapa minggu dan memungkinkan kambuh kembali, dan perlu diingat serangan yang berulang pada penyakit ini tidak separah yang terjadi pada serangan awal. Untuk perawatannya disesuaikan dengan penyakit reumathiid arthritis yang terjadi pada orang dewasa yaitu dengan beberapa latihan (gerakan-gerakan) dan olahraga untuk memepertahankan gerakan dan keaktifan tubuh. Obat-obatan yang beredar diapotek atau pasaran ditujukan untuk arthris yang terjadi pada orang dewasa sehingga untuk JRA ini tidak disarankan menggunakan obat-obatan. Sangat jarang sekali anak-anak dengan JRA mengalami kerusakan permanen atau kecacatan dan sebagian besar anak dengan JRA ini sembuh dari penyakitnya tanpa mengalami kecacatan yang permanen.

Klasifikasi JRA
Dokter mengklasifikasikan tiga jenis JRA, berdasarkan jumlah sendi yang terlibat, gejala, dan adanya antibodi tertentu (protein khusus yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh) dalam darah. Klasifikasi ini membantu menentukan bagaimana penyakit dan tingkat progresitasnya.

a. Pauciarticular
Pauciarticular artinya ada empat atau lebih sendi yang terlibat atau terkena peradangan ini. Artritis ini adalah bentuk paling umum JRA; sekitar setengah dari semua anak-anak dengan JRA memiliki tipe ini. Ini biasanya terjadi pada sendi yang besar, seperti lutut. Gadis di bawah usia 8 tahun paling sering terkena JRA ini. Beberapa anak dengan pauciarticular JRA memiliki abnormal protein dalam darah yang disebut antinuclear antibodi (ANAs).
Penyakit mata sering terjadi 20% hingga 30% dari anak-anak dengan pauciarticular JRA dan lebih sering terjadi lagi pada anak-anak dengan abnormal ANAs. Pemeriksaan rutin ke dokter opthalmologi(dokter spesialis penyakit mata) diperlukan untuk mengobati masalah mata yang serius seperti iritis (radang iris atau bagian yang berwarna dari mata) atau uveitis (peradangan mata yang terdalam , atau uvea).

b. Polyarticular
Sekitar 30% dari semua anak-anak dengan JRA mempunyai penyakit polyarticular, di mana lima atau lebih sendi yang terpengaruh. Sendi kecil, seperti yang di tangan dan dikaki sering terkena penyakit ini tetapi terkadang juga terjadi pada sendi besar. JRA Polyarticular yang tersering adalah simetris (dimana sendi yang terkena sering terjadi pada kedua tubuh yang sama). Beberapa anak dengan penyakit polyarticular memiliki jenis antibodi khusus dalam darah yang disebut rheumatoid factor. Anak-anak yang terkena penyakit ini merasa gejala yang terjadi lebih parah dan dokter mengidentifikasinya dengan gejala rheumatoid arthritis orang dewasa.

c. Sistemik
Seiring dengan pembengkakan sendi, bentuk sistemik JRA ditandai oleh demam dan warna merah muda, dan mungkin juga mempengaruhi organ seperti jantung, hati, limpa, dan kelenjar getah bening. Bentuk sistemik, kadang-kadang disebut Still's desease, mempengaruhi 20% dari anak-anak dengan JRA. Hampir semua anak dengan jenis JRA inibila dites hasilnya negatif untuk kedua rheumatoid factor dan ANA. Sejumlah kecil anak-anak dengan penyakit sistemik ini akan berkembang menjadi arthritis nanti dan prosesnya berkembang hingga dewasa.

FISIOTERAPI All In One : http://feedproxy.google.com/~r/FisioterapiAllInOne/~3/FUVIAKaYg3U/juvenile-rheumatoid-arthritis.html

Penyebab Anak Nakal

Penyebab Anak Nakal Setiap orang tua tentunya menginginkan yang terbaik bagi putra-putrinya baik itu dalam bidang kesehatan, dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, dalam masa pendidikannya termasuk dalam hal mencegah anak menjadi anak. Fenomena anak nakal sekarang ini memang seringkali menghiasi media massa baik media massa elektronik, online atau pun surat kabar. Kali ini Blog Keperawatan akan mencoba share sedikit mengenai penyebab anak menjadi nakal dan juga penyebab anak bandel dan cara mengetasinya dan semoga bisa berguna serta dapat memberikan manfaat.

Prioritas orang tua dalam hal Kesehatan Anak akan selalu didahulukan termasuk dalam masa pertumbuhan perkembangan anak itu sendiri. Karena masa tumbang anak adalah masa emas dalam hal membentuk karakter dan kepribadian seorang anak. Masa sekarang ini banyak pula orang tua seringkali datang kepada psikolog dengan keluhan bahwa anak mereka nakal dan sering membuat masalah. Kenakalan anak yang cukup sering dilaporkan adalah kebiasaan suka memukul, sering berteriak, senang membantah atau beradu argumen jika dinasehati, sering berkelahi atau berbuat kasar pada teman, sering mengeluarkan kata-kata kasar dan lain sebagainya. Pertanyaan yang seringkali muncul dari para orang tua adalah, "MENGAPA ANAK SAYA BISA TUMBUH MENJADI ANAK YANG NAKAL?"

Penyebab Anak Nakal Dan Bandel

Penyebab anak menjadi nakal bisa dari beberapa faktor baik itu dari faktor keluarga itu sendiri atau pun faktor lingkungan. Kedua faktor tersebut yang paling banyak bisa menimbulkan kenakalan anak dan remaja dan ini harus diwaspadai oleh para orang tua.

Berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan kenakalan pada anak dan diantaranya yaitu :
  1. Pengaruh Pendidikan Orang Tua Yang Buruk. Akhlaq anak adalah biasanya adalah cerminan bagaimana akhlaq kedua orang tuanya. Untuk itu sebagai orang tua yang baik tentunya menanamkan pendidikan agama dan pendidikan islami adalah hal terpenting yang perlu diberikan kepada seorang anak semenjak dini. Dengan kita menanamkan budi pekerti yang baik dan pengetahuan islami yang cukup kepada anak-anak kita bisa merupakan salah satu cara mengatasi anak nakal dan bandel sehingga ini bisa dilakukan sebagai cara preventif pencegahan anak menjadi anak yang bandel serta juga nakal yang tidak bisa dikendalikan. Semoga kita terhindar dari anak-anak yang nakal dan tidak menghormati kepada orang tuanya aamiin...aamiin.
  2. Pengaruh Lingkungan Terhadap Anak. Satu hal yang tidak boleh kita kesampingkan dalam rangka mendidik anak putra-putri kita adalah lingkungan yang baik. Karena pengaruh lingkungan yang buruk serta pergaulan anak yang salah akan bisa membawa anak-anak kita ke jalan yang salah serta sesat. Dalam pandangan agama Rasulullah mengingatkan akan dampak dari teman pergaulan dalam salah satu hadistnya yaitu :"Perumpamaan teman duduk (bergaul) yang baik dan teman duduk (bergaul) yang buruk (adalah) seperti pembawa (penjual) minyak wangi dan peniup al-kiir (tempat menempa besi). Maka, penjual minyak wangi bisa jadi memberimu minyak wangi atau kamu membeli (minyak wangi) darinya, atau (minimal) kamu akan mencium aroma yang harum darinya. Sedangkan peniup al-kiir (tempat menempa besi), bisa jadi (apinya) akan membakar pakaianmu atau (minimal) kamu akan mencium aroma yang tidak sedap darinya." (HR. Bukhari no. 5214, dan Muslim no. 2628 )
  3. Sumber pengetahuan Yang Didapat. Maksudnya dalam hal ini adalah sumber bacaan dan juga sumber tontonan anak-anak kita. Kita mengetahui bahwasannya sifat alamiah anak adalah meniru dan anak bisa dikatakan sebagai peniru ulung. Anak-anak mempunyai jiwa yang masih polos, sehingga sangat mudah untuk bisa terpengaruh dan mengikuti apa pun yang dilihat dan didengarnya dari sumber bacaan atau berbagai tontonan. Apalagi, memang kebiasan meniru dan mengikuti orang lain merupakan salah satu watak bawaan manusia sejak lahir. Lantas bagaimana kalau anak-anak kita mendapatkan bacaan dan tontonan yang tidak baik bahkan jauh dari hal-hal yang positif. tentunya hal ini akan semakin mempermudah anak menjadi sesuatu yang tidak kita harapkan bukan ?
Untuk itu sahabat-sahabat semuanya kita harus bisa menanamkan pengetahuan agama yang baik kepada buah hati kita serta juga pendidikan yang baik serta satu hal juga contoh yang baik dari kita sebagai orang tua karena hal tersebut bisa mencegah kenakalan anak remaja. Lalu bagaimana cara mengatasi anak nakal dan pendidikan yang baik dari orang tua agar anak-anak kita tidak menjadi nakal akan kita posting dalam suatu postingan khusus mengenai hal itu. Semoga artikel penyebab anak nakal ini bisa berguna serta dapat memberikan manfaat bagi saya dan juga sahabat-sahabat semuanya.
Blog Keperawatan : http://askep-net.blogspot.com/2012/11/penyebab-anak-nakal.html