Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Tampak depan Kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan dalam Seminggu

Ada pesta harus dihadiri seminggu lagi, dan Anda merasa gaun kesayangan dipakai ke pesta nanti lebih sempurna...

Keperawatan Medikal Bedah

Bersama kita bisa......

Go Abroad....

Program pasca sarjana UMY yang istimewa muda mendunia...

The Great University

UMY is most popular in yogyakarta....

Showing posts with label Belakang. Show all posts
Showing posts with label Belakang. Show all posts

NYERI PAHA BELAKANG

HAMSTRING INJURY







Hamstring/otot paha belakang adalah kumpulan dari empat otot yang membentang panjang dari bagian pinggul sampai belakang lutut. Otot itu adalah m.semitendinosus, m.semimembranosus, m.bicep femoris (serabut panjang) dan m. bicep femoris (serabut pendek). Fungsi utama dari otot ini untuk sendi lutut adalah menekuk lutut. Cedera ini biasanya terjadi pada aktivitas olahraga yang membutuhkan kecepatan tinggi dan aktivitas menendang, misalnya sepakbola,martial art dan lari. Karakteristik dari nyeri ini adalah tiba-tiba terjadi dan langsung timbul nyeri, selain itu nyeri juga timbul pada saat mau meluruskan lutut (nyeri dikisaran 30-40 derajad). Rasa nyeripun berbeda-beda berdasarkan derajad cedera yang terjadi (mild : 1, moderate : 2, severe : 3).





Penyebab Hamstring Injury


Penyebab dari cedera ini sangat bermacam-macam tetapi dari analisa yang ada dapat kita ketahui sebagai berikut :


1. Elastisitas otot hamstring yang jelek


2. Menurunnya kekeuatan otot hamstring


3. Ketidakseimbangan otot paha depan (quadricep's) dan paha belakang (hamstring)


4. Ketidakseimbangan otot pantat (gluteal) dan grup otot perut bawah 


5. Penggunaan otot paha belakang yang berlebihan


6. Kelelahan otot paha belakang


7. Pemanasan otot yang kurang


8. Pernah cedera otot paha belakang sebelumnya





Fisioterapi


dalam penanganan cedera akut otot paha belakang, fisioterapi dapat melakukan hal dibawah ini :


1. Pengapilkasian RICE (Rest, Ice, Compresion dan Elevation)


2. Asesment dan Evaluasi



3. Edukasi pasien tentang apa yang diperbolehkan dan yang dilarang berdasarkan tipe cedera.













FISIOTERAPI All In One : http://feedproxy.google.com/~r/FisioterapiAllInOne/~3/HtDZCR13umo/nyeri-paha-belakang.html

LINGKUP GERAK SENDI TULANG BELAKANG


Fleksibilitas Lumbar Spine

Dari : Jowir
Fisioterapis anda


Lingkup Gerak Sendi ( LGS )
Pada tulang belakang antara tulang satu dengan tulang yang lainnya dipisahkan oleh discus intervertebralis dimana pada diskus ini tersusun oleh annulus fibrosus dan nukleus pulposus. Luas gerak sendi punggung sebagian ditentukan oleh gaya distorsi dari tahanan diskus dan sebagian oleh sudut dan ukuran dari permukaaan articular diantara prosesus. LGS punggung terbesar terjadi manakala kondisi diskus paling tebal dan permukaan sendi paling luas. Kondisi seperti diatas terjadi pada daerah lumbal bawah tepatnya diarea L-4, L-5 dan S-1 dengan demikian gerakan lebih luas terjadi pada L-5 dan S-1 daripada L-1 dan L-2. Mengingat luasnya gerakan yang dihasilkan oleh L-5 dan S-1 maka kemungkinan sendi tersebut cidera atau herniasi atau ostheoarthritis lebih besar daripada sendi lainnya.
Gerakan yang terjadi pada lumbar spine adalah fleksi, ekstensi, lateral fleksi dan rotasi.
Karena tidak ada tulang rusuk yang menahan gerakan pada daerah lumbal maka gerakan fleksi dan ekstensi dari regio ini lebih memungkinkan daripada gerakan fleksi-ekstensi pada punggung atas. Untuk alasan yang sama kemungkinan bergerak rotasipun relatif lebih besar juga.

Fleksi
Gerakan fleksi pada daerah lumbal terjadi relaksasi ligament longitudinal anterior dan penguluran ligament supraspinal, ligament interspinal, ligament flavum ligament longitudinal posterior. Gerakan fleksi dibatasi oleh ukuran dari tulang punggung kita.

Untuk mengetahui luas gerak yang terjadi pada sendi ini, suruhlah pasien agar menekuk punggungnya kedepan dengan catatan lutut harus lurus dan berusaha untuk menyentuh ujung jari kakinya. Jika pasien tidak dapat melakukannya ukurlah berapa jarak antara ujung jari tangannya dengan lantai. Gerakan fleksi pada punggung bawah tidak akan menyebabkan kyposis seperti yang terjadi pada regio leher. Pasien yang mempunyai spasme pada otot paraspinal akan menolak untuk melakukan gerakan ini.

Ekstensi
Ekstensi pada regio lumbal mengakibatkan penguluran pada ligament longitudinal anterior dan relaksasi pada ligament posterior. Otot pungung bagian belakang bertanggung jawab pada gerakan ini dan peningkatan lordosis lumbal ditahan oleh otot rectus abdominalis.
Untuk mengetes gerakan ekstensi ini dengan cara berdiri disamping pasien dan letakan tangan anda padaspina iliaca superior posterior dan jari-jari anda searah dengan garis midline tubuh pasien dan suruhlah pasien bergerak menegakkan punggungnya sejauh yang dia bisa dan berikanlah sedikit bantuan secara gentle dengan cara menambah lingkup gerakan sendi tersebut dengan tekanan.
Ukurlah gerakan tersebut dan catatlah. Spondilolistesis dapat meningkatkan nyeri selama gerakan ekstensi ini.

Lateral Fleksi
Lateral fleksi pada regio lumbal bukanlah gerakan yang murni, karena ada banyak komponen yang mendukung gerakan ini terutama komponen yang memunculkan gerakan rotasi.



Untuk mengetes gerakan ini stabilisasikan crest iliaca pasien dan suruhlah pasien menekuk pungungnya kekanan dan kekiri sejauh yang dia bisa. Catatlah seberapa besar jauhnya gerakan yang terjadi dan bandingkan dengan gerakan satunya.

Rotasi
Untuk mengetes rotasi ini berdirilah disamping pasien dan stabilisasikan pelvisnya dengan cara meletakkan satu tangan di crest iliaca dan tangan satunya berada di bahu opositenya. Lakukanlah gerakan memutar pada trunknya dan lakukan prosedur yang sama pada sisi lawannya.







FISIOTERAPI All In One : http://feedproxy.google.com/~r/FisioterapiAllInOne/~3/WehC3NqHKzs/lingkup-gerak-sendi-tulang-belakang.html

PATAH PADA TULANG Belakang


Spondylolysis / Stress Fracture of Pars Interarticularis
Dari : Joweer


Pendahuluan :

Spondylolysis adalah patah tulang pada bagian pars interarticularis pada tulang belakang, hal ini sering terjadi karena sendi pada tulang belakang dipaksakan bekerja secara berlebihan/overuse injury. Biasanya ini terjadi pada atlet-atlet muda yang sering memforsir gerakan tertentu untuk mendapatkan hasil yang maksimal, cedera ini terjadi jika sendi tulang belakang dipaksa untuk menegakkan punggung/over extension dengan disertai rotasi secara berlebihan. Olahrga yang sering memicu cidera ini misalkan tolak peluru, tennis, baseball dan cricket.Jika cedera ini terjadi pada kedua sisi (pars interarticularis) disebut sebagai spondylolistesis.

Gejala Spondylolysis:
a. Sering terasa nyeri pada punggung bawah terutama pada salah satu sisi dari tulang belakang, meskipun pada beberapa kasus nyeri tidak dikeluhkan pasien.
b. Nyeri makin bertambah bila kita menegakkan punggung/extension activity
c. Nyeri secara tiba-tiba pada punggung, kebanyakan disaat kita menegakkan punggung.
d. Hyperlordosis atau peningkatan kurva lumbal sering dijumpai pada kasus ini.
e. Terjadi penegangan pada otot paha bagian belakang/m. hamstring
f. Nyeri timbul jika pasien disuruh berdiri dengan satu kaki (kaki yang ada nyeri) dan menegakkan punggung, disini fisioterapis memfasilitasi gerakkan.
g. Nyeri tekan terjadi pada daerah yang mengalami patah tulang.
h. Patah tulang selalu terjadi berlawanan arah dengan nyeri, jika patah tulang terjadi pada daerah kiri maka daerah sebelah kanan yg timbul nyeri.
i. Untuk memastikan diagnosis suruhlah pasien melakukan X-ray atau MRI guna mengetahui hasil yang akurat.
Hal yang perlu digaris bawahi dalam kasus ini adalah pentingnya pendiagnosisan yang tepat, karena jika diketahui dari awal maka patah tulang akan segera ditangani sehingga pada proses penyambungan tulang/healing akan berada pada posisi semula sehingga efek/nyeri rujukan dapat dihindari. Untuk kasus spondylolysis proses healing lebih cepat dibandingkan jika terjadi spondyloliystesis. Daerah yang sering terkena patah tulang ini adalah daerah lumbal 4 dan lumbal 5 (L4 & L5) dan proses healing L4 lebih cepat daripada l5.

Fisioterapi Pada Spondylolysis
a. Edukasi kepada pasien agar menghindari aktivitas/olahraga yang menambah nyeri
b. Memberikan streetching pada otot hamstring dan otot gluteal.
c. Mendesign latihan untuk penguatan core musle dan otot-otot punggung bawah (sangat penting dan disegerakan)
d. Memberikan back support/lumbal corset untuk pasien.
e. Pengetahuan, edukasi dan mengajarkan kepada pasien tentang tehnik yang tepat ketika melakukan olahraga pemicu patah tulang belakang.
FISIOTERAPI All In One : http://feedproxy.google.com/~r/FisioterapiAllInOne/~3/PnqyYyH9_lw/patah-pada-tulang-belakang.html