Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Tampak depan Kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan dalam Seminggu

Ada pesta harus dihadiri seminggu lagi, dan Anda merasa gaun kesayangan dipakai ke pesta nanti lebih sempurna...

Keperawatan Medikal Bedah

Bersama kita bisa......

Go Abroad....

Program pasca sarjana UMY yang istimewa muda mendunia...

The Great University

UMY is most popular in yogyakarta....

Showing posts with label Rumah. Show all posts
Showing posts with label Rumah. Show all posts

Akreditasi Rumah Sakit

Undang-Undang Kesehatan no 44 tahun 2009 pasal 40 ayat 1 menyatakan bahwa bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 tahun sekali. Dengan semakin kritisnya masyarakat Indonesia dalam menilai mutu pelayanan kesehatan, maka Kementrian Kesehatan RI khususnya Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan memilih dan menetapkan sistem akreditasi RS yang mengacu kepada Joint Commission International (JCI).

Pengertian Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu proses dimana suatu lembaga independen baik dari dalam atau pun luar negeri, biasanya non pemerintah, melakukan assesment terhadap rumah sakit berdasarkan standar akreditasi yang berlaku. Rumah sakit yang telah terakreditasi akan mendapatkan pengakuan dari Pemerintah karena telah memenuhi standar pelayanan dan managemen yang ditetapkan. Demikian tadi adalah definisi dari akreditasi Rumah Sakit.

Akreditasi Rumah Sakit, JCI, KARS

Sebuah proses akreditasi dirancang untuk meningkatkan budaya keselamatan dan budaya mutu di rumah sakit, sehingga Rumah Sakit senantiasa berusaha meningkatkan akan mutu dan juga keamanan dari pelayanan kesehatan yang diberikannya. Dan ini adalah salah satu dari tujuan akreditasi Rumah Sakit.

KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) adalah merupakan suatu lembaga independen dalam negeri sebagai pelaksana akreditasi RS yang bersifat fungsional dan non-struktural. Sedangkan yang dimaksud dengan JCI (Joint Commission International) adalah merupakan badan akreditasi non profit yang berpusat di Amerika Serikat dan bertugas menetapkan dan menilai standar performa para pemberi pelayanan kesehatan.

Akreditasi JCI ini atau JCI merupakan suatu lembaga independen Luar Negeri yang telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan sebagai pelaksana Akreditasi Internasional. Standar Akreditasi Nasional terangkum dalam Standar Akreditasi Rumah Sakit, sedangkan Standar Akreditasi Internasional terangkum pada edisi ke 4 Joint Commission International Accreditation Standars for Hospital.

Tujuan Manfaat Akreditasi Rumah Sakit diantaranya :
  1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan Rumah Sakit yang bersangkutan karena berorientasi pada peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
  2. Proses administrasi, biaya serta penggunaan sumber daya akan menjadi lebih efisien.
  3. Menciptakan lingkungan internal RS yang lebih kondusif untuk penyembuhan, pengobatan dan perawatan pasien.
  4. Mendengarkan peisn dan keluarga, sera menghormati hak-hak pasien serta melibatkan merek adalam proses perawatan.
  5. Memberikan jaminan, kepuasan serta perlindungan kepada masyarakat atas pemberian pelayanan kesehatan.
Untuk Akreditasi RS 2012 tahun yang kemarin resmi peluncurannya oleh Menteri Kesehatan dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH di Hotel Bidakara, bertepatan dengan acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2012 tanggal 1 Maret. Untuk versi 2012 ini, KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) mengadopsi penuh standar akreditasi rumah sakit versi JCI (Joint Commission International) ditambah tiga point MDGs (Millenium Development Goals).

Tiga tambahan point MDGs (Millenium Development Goals) tersebut adalah:
  1. Penurunan angka kematian bayi dan peningkatan kesehatan ibu.
  2. Penurunan angka kesakitan HIV/AIDS.
  3. Penurunan angka kesakitan TB.
Dan karena pada tahun 2013 ini banyak juga Rumah Sakit Di Indonesia termasuk Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang yang sedang banyak persiapan akreditasi Rumah Sakit ini dan juga Akreditasi JCI ini akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2013 ini. Mari kita bersama-sama sukseskan akreditasi JCI dan juga Akreditasi KARS pula.
Blog Keperawatan : http://askep-net.blogspot.com/2013/02/akreditasi-rumah-sakit.html

Perawatan Pasca Stroke Di Rumah

Setelah mengalami masa pemulihan dan juga masa pengobatan di Rumah Sakit para penderita stroke setelah diperbolehkan pulang ke rumah maka tentunya akan membutuhkan perawatan stroke di rumah. Sehingga mengetahui cara menangani pasien stroke juga perlu diketahui anggota keluarga paling tidak dengan pengetahuan yang mendasar.

Karena penyakit stroke ini adalah menyerang organ persyarafan, maka pada umumnya akan menimbulkan gejala lanjutan seperti halnya kelumpuhan serta kelemahan beberapa anggota gerak tubuh dan tentunya ini akan membutuhkan pengetahuan bagaimana cara merawat pasien stroke di rumah bagi anggota keluarga lainnya.

Cara Merawat pasien stroke di rumah, tips merawat pasien stroke

Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian ketika kita merawat dan melakukan perawatan penderita stroke yang telah pulang ke rumah diantaranya yaitu :
  1. Memberikan dukungan dan juga perhatian untuk pemulihan kesehatan pasien, seperti halnya dalam hal mengantar pasien untuk kontrol dan juga mengingatkan pada saat waktu minum obat. Selain itu pasien-pasien dengan stroke karena disabilitasnya sering jatuh dalam depresi, pendampingan dan dukungan penuh dari keluarga serta semangat dari keluarga akan sangat menolong pemulihan.
  2. Mendampingi pasien dalam melakukan aktifitas kegiatan sehari-hari, dan memberikan bantuan jika memang diperlukan.
  3. Melakukan pengontrolan tekanan darah secara rutin, paling tidak dalam seminggu sekali. Karena faktor resiko stroke adalah peningkatan tekanan darah tinggi (Hipertensi). Kontrol tekanan darah dan kolesterol adalah kunci untuk pencegahan dari kejadian-kejadian stroke atau stroke berulang dimasa depan. Ini adalah salah satu dari tips merawat pasien stroke di rumah.
Beberapa hal yang berkaitan dengan lingkungan rumah juga perlu mendapat perhatian kita. Lingkungan yang baik bagi para penderita stroke ketika mendapatkan pengobatan dan perawatan di rumah adalah sebagai berikut :
  • Kamar tidur dekat dengan kamar mandi atau WC agar mudah untuk dijangkau.
  • Adanya pegangan di kamar mandi yang digunakan.
  • Menyediakan alat bantu komunikasi jika diperlukan, misalnya adalah dengan menyediakan kertas serta pena di dekat pasien.
  • Menyediakan alat bantu berjalan atau berpindah tempat bagi pasien stroke seperti halnya kursi roda ataupun tongkat (walker).
  • Menyediakan dan mendekatkan barang-barang yang sering digunakan seperti buku-buku atau telepon.
  • Menyediakan alas kaki yang nyaman yang memudahkan untuk leluasa dalam berjalan.
Tips Perawatan Pasca Stroke yang perlu kita perhatikan bersama adalah :
  1. Posisi tempat tidur dan terapi fisik untuk stroke. Tempat tidur ideal untuk pasien stroke adalah tempat tidur yang padat dengan bagian kepala cukup keras untuk menopang berat ketika disandarkan. Membalikkan pasien dari satu sisi ke sisi lainnya dan mengubah posisi lengan dan tungkai setiap 2 jam. Pijatlah tungkai yang lumpuh 1-2 kali sehari. Menopang tungkai yang lemah dengan bantal. Dan ini pula merupakan bagian dari cara merawat pasien stroke.
  2. Membalik pasien. Untuk membalik pasien di tempat tidur, orang yang merawat harus menyelipkan lengan mereka di bawah tubuh penderita stroke dan menarik pasien ke arah mereka. Jika pasien sudah berputar, bukalah dan kencangkan sprei di bawahnya. Punggung pasien diperiksa untuk melihat tanda-tanda dekubitus. Karena dengan pasien yang terbaring lemah di tempat tidur dalam jangka waktu lama akan bisa menimbulkan tanda-tanda dekubitus termasuk tanda dekubitus pasien stroke.
  3. Perawatan kulit pada pasien stroke. Sama halnya dengan di atas, bahwa tujuan perawatan kulit penderita stroke ini juga mencegah adanya dekubitus. Membersihkan kulit dengan air hangat, spons dan sedikit antiseptik atau sabun paling tidak sehari sekali. Kulit penderita harus dijaga tetap kering dan bila perlu diberi bedak.
  4. Perawatan Mata dan Mulut. Pada pasien yang mengalami kesulitan dalam menelan dan minum maka pada bagian mulutnya pula harus dibersihkan dengan sikat yang lembut dan lembab. Menggunakan kain lembab yang bersih ketika membersihkan kelopak mata bila diperlukan.
  5. Menelan dan Makan. Dalam hal membantu mengatasi kesulitan dalam menelan ini dipelukan pula bantuan ahli terapi wicara dan juga ahli gizi akan bisa memberikan nasehat berkaitan dengan konsistensi makanan serta minuman yang sesuai. Bila mengalami gangguan menelan, bila perlu memberikan makanan melalui selang (NGT Nas Gastric Tube) yaitu selang yang dimasukkan dari hidung sampai dengan lambung untuk memudahkan pemberian makanan. Untuk mencegah tersedak dan juga pneumonia aspirasi, semua makanan harus dimakan dalam keadaan duduk, jangan dengan berbaring.
Point pentingnya dan kesimpulan yang bisa kita ambil adalah tujuan perawatan stroke ini agar supaya pasien-pasien mendapatkan kembali sebanyak mungkin, jika tidak seluruhnya, dari aktivitas-aktivitas dan fungsi-fungsi organ tubuh sebelum stroke menimpa mereka. Dan juga membalikan kehidupan pasien pasca stroke pada level senormal mungkin sebelum pasien sakit dengan penuh kesabaran, ketekunan dan kasih sayang dan selalu dekat dan komunikatif kepada pasien.

Dan mengetahui akan pencegahan penyakit stroke akan lebih baik daripada memberikan pengobatan stroke dan perawatan stroke itu sendiri. Karena hal apapun termasuk dalam bidang kesehatan mencegah akan jauh lebih baik daripada mengobati.
Blog Keperawatan : http://askep-net.blogspot.com/2013/02/perawatan-pasca-stroke-di-rumah.html

Rumah Sehat

Menjadikan rumah kita sebagai rumah yang sehat dan bersih adalah dambaan seluruh keluarga. Karena rumah adalah bagian dari lingkungan yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi taraf dan tingkat kesehatan anggota keluarga pula. Kebersihan dipandang dari sudut Islam adalah bagian pula dari keimanan. Kondisi rumah menjadi penting untuk diperhatikan karena di tempat inilah keluarga berkumpul setiap anggota keluarga.

Kita juga perlu mengetahui akan ciri rumah yang sehat akan dengan kita mengetahui bagaimana kriteria sebuah rumah yang sehat kita bisa mempelajari sekaligus mempraktekkannya tatkala kita membangun rumah untuk pertama kalinya atau pun ketika merenovasi rumah serta mendesain rumah baru.

Ciri Kriteria Rumah Sehat

Rumah harus sehat secara psikologis serta juga secara jasmani. Rumah juga harus penuh dengan nuansa Islami, bukan hanya saja nuansa rumah yang islami saja, tetapi juga diharapkan keluarga keseluruhan penghuni rumah juga menjalankan syariat islam berkenaan dengan tempat tinggal yang banyak juga kita dapatkan dalam Al-Qur'an atau pun hadist Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Sehingga nantinya rumah kita menjadi rumah sehat islami sesuai tuntunan agama. Sehingga impian rumah menurut ajaran tuntunan agama akan menjadi seperti kata-kata berikut ini yaitu Rumahku Surgaku akan bisa terwujud.

Yang dimaksud rumah yang sehat secara psikologis adalah rumah mampu memberikan perasaan aman, nyaman serta selaras dengan keseluruhan penghuninya. Sedangkan yang dimaksud dengan rumah sehat secara jasmani tentunya adalah rumah yang bersih, tertata dengan rapi serta juga terbebas dari segala kuman penyakit yang bisa menimbulkan penyakit pada anggota keluarga.

Menurut yang saya pernah baca dalam sebuah buku karya Andie Wicaksono yang berjudul 'Menciptakan Rumah Sehat' ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kesehatan dari sebuah rumah tempat tinggal. Faktor agar tercipta suasana lingkungan rumah yang sehat diantaranya yaitu :
  1. Tata Letak Pengaturan Rumah.
  2. Penggunaan Material.
  3. Bentuk Massa Bangunan.
  4. Struktur serta Perabot Rumah Tangga.
Bila berbicara mengenai perabot dan furniture-furniture sebuah rumah maka yang memenuhi syarat kesehatan tentunya tidak terbuat dari logam yang tajam yang bisa membahayakan anggota keluarga apalagi bila ada anak-anak yang masih kecil. Selain itu perabot juga kita minimalisasi ari penggunaan bahan-bahan kimia yang berbahaya.

Berbicara mengenai tata letak rumah beserta dengan penataan yang tepat sesuai dengan fungsi penggunaan dari ruangan juga perlu untuk diperhatikan. Ruangan yang sempit serta tidak tertata rapi akan membuat para penghuni rumah tidak nyaman dan rasa ketidaknyamanan ini akan bisa memicu tingkat stress penghuni rumah. Apalagi bila kita pulang kerja dan capai tentunya menginginkan rumah yang bersih rapi agar bisa melepas rasa lelah dan juga bercengkerama dengan anak-anak serta anggota keluarga lainnya.

Ada pula beberapa kriteria rumah sehat sederhana bila dilihat dari segi fisik. Diantaranya yaitu :
  1. Rumah sehat memerlukan ventilasi udara dan juga ventilasi cahaya yang cukup. Serta fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) yang cukup tersedia dan bersih pula. Ventilasi Rumah ini mencakup akan jendela dan pintu yang cukup. Untuk pertukaran udara dipagi hingga sore hari. Jendela yang ideal untuk kesehatan adalah yang sering dibuka tutup agar pertukaran udara berjalan dengan baik pula. Saat malam, jendela dan pintu harus ditutup dengan sempurna pula.
  2. Rumah sehat yang mencakup akan segi keamanan meliputi letak rumah yang baik yang bisa mencegah terjadinya kecelakaan seperti halnya kebakaran dan juga jarak rumah dari jalan umum terutama yang berada di pinggir jalan harus menjadi perhatian pula.
  3. Ciri rumah sehat juga perlu dilihat dari segi lingkungan tempat tinggal. Jauh dari polusi baik itu polusi udara, polusi suara dan juga berada dalam lingkungan masyarakat yang saling bantu membantu satu sama lainnya antar warga masyarakat sekitarnya.
Lalu bagaimana dengan filosofi rumah sehat itu sendiri. Secara pandangan umum filosofi rumah sehat adalah rumah yang bisa memberikan perasaan aman nyaman dengan dipenuhi rasa kasih sayang antara seluruh penghuni rumah tersebut. Lingkungan sekitar rumah yang baik dalam hal pergaulan dan ringan tangan untuk saling memberikan bantuan satu sama lain.
Blog Keperawatan : http://askep-net.blogspot.com/2013/01/rumah-sehat.html

Rumah Yang Islami

Memiliki sebuah rumah adalah impian bagi setiap orang dan tentunya juga bagi tiap pasangan suami istri. Rumah adalah tempat berkumpul seluruh anggota keluarga dan temapt pula berbagi pengalaman, ilmu dan tempat berbagi kasih sayang pula antara keseluruhan anggota keluarga. Ada pula beberapa pengertian rumah itu sendiri.

Rumah adalah sebuah bangunan yang mempunyai fungsi tempat tinggal dan berkumpul suatu keluarga. Rumah juga merupakan tempat seluruh anggota keluarga berdiam dan melakukan aktivitas yang menjadi rutinitas sehari-hari. Ada juga definisi rumah merupakan jantung kehidupan yang semestinya dapat menjadi sumber kedamaian, sumber inspirasi, dan sumber energi bagi pemiliknya.

Ciri Rumah Islami, Tanda Ciri Rumah Sehat

Rumah menurut ajaran Islam dan rumah menurut Al-Qur'an pula adalah sebagai sumber ketenangan. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta'ala yang artinya :"Allah menjadikan untuk kamu rumah-rumah kamu sebagai tempat ketenangan." (QS. An-Nahl: 80).

Rumah dalam Islam adalah rumah yang mempunyai ciri dan tanda seperti :
  1. Luas dan Bersih. Hal ini berdasarkan hadist Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam yang artinya :"4 hal yang membawa kebahagiaan, yaitu perempuan shalehah, rumah yang luas, tetangga yang baik dan kendaraan yang enak." (HR. Ibnu Hibban). bersih ini juga tentunya berkaitan dengan kesehatan pula bagi para penghuninya. Rumah dan kesehatan adalah dua hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat sekarang ini. Untuk itu ketika akan membangun rumah yang sehat maka perlu pula dipikirkan bentuk dan desain rumah yang memenuhi standar kesehatan pula. Hal ini bertujuan agar penghuni rumah terhindar dari berbagai penyakit terutama penyakit yang menular. Ventilasi yang baik perlu menjadi perhatian pula. Kesehatan bukan lagi masalah tim kesehatan saja, arsitek yang merencanakan rumah sebagai tempat tinggal juga memiliki peran untuk meningkatkan kualitas kesehatan penghuni rumah melalui desain rumah yang dibuatnya. Demikian beberapa ciri rumah sehat.
  2. Menghiasi rumah secara sederhana dan tidak berlebihan. Menghiasi rumah adalah dengan menngunakan harta yang diperoleh secara halal dan barokah. Karena menghiasi rumah adalah juga hal yang wajar dari setiap pemilik rumah. Dan tidak berdosa pula bila seseorang menghiasi rumahnya serta juga dari segi pakaiannya dan juga sandalnya pula. Hal ini tercermin dari hadist Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang artinya :"Tidak akan masuk sorga orang yang dalam hatinya ada seberat zarrah daripada kesombongan. Kemudian ada seorang laki-laki yang bertanya: Ya Rasulullah! Seseorang itu biasa senang kalau pakaiannya itu baik dan sandalnya pun baik pula, apakah itu termasuk sombong? Jawab Nabi. Sesungguhnya Allah itu baik, Ia suka kepada yang baik.”"(HR. Muslim). Namun dalam hal ini ada yang harus digarisbawahi yaitu tidak menghiasi rumah secara berlebih-lebihan. Apalagi bila rumahnya diberikan lambang-lambang kemusrikan dan kemewahan yang berlebihan pula.
  3. Tidak memajang patung atau pun tidak memelihara hewan peliharaan anjing. Dalam hal memajang patung hal ini berdasarkan sebiah hadist Rasulullah SAW yang artinya :"Sesungguhnya Malaikat tidak akan masuk suatu rumah yang di dalamnya ada patung."(HR. Bukhari dan Muslim). Dalam hal ini para ulama juga mengatakan berkaitan dengan hadist di atas Malaikat tidak mau masuk rumah yang ada patungnya, karena pemiliknya itu menyerupai orang kafir, dimana mereka biasa meletakkan patung dalam rumah-rumah mereka untuk diagungkan. Untuk itulah Malaikat tidak suka dan mereka tidak mau masuk bahkan menjauh dari rumah tersebut. Dalam hal memelihara anjing yang dilarang Rasulullah SAW adalah memelihara anjing di dalam rumah tanpa ada suatu keperluan. Hal ini juga berkaitan erat dengan najis dari air liur hewan anjing tersebut yang bisa menempel perabot-perabot rumah kita. Dan itulah beberapa ciri rumah islami.
Semoga dengan kita memperhatikan hal-hal islami tentang rumah dan bagaimana rumah yang sehat akan membuat rumah kita menjadi "Rumahku Surgaku" dan bisa menjadikan rumah-rumah kita sebagai dasar pengenalan kepada anak-anak kita untuk mengenal islam dan juga segala jenis pengetahuan yang bermanfaat selain sebagai tempat kita memberikan pendidikan dan contoh yang baik kepada anak-anak kita. Semoga kita senantiasa mendapatkan kesehatan dan belajar pula dari hikmah di balik sakit.

Dan semoga pada artikel kedepan kita akan belajar mengenai rumah yang sehat dan juga rumah yang memenuhi standar kesehatan yang akan menunjang dalam hal memelihara kesehatan seluruh anggota keluarga kita.
Blog Keperawatan : http://askep-net.blogspot.com/2013/01/rumah-yang-islami.html