Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Tampak depan Kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan dalam Seminggu

Ada pesta harus dihadiri seminggu lagi, dan Anda merasa gaun kesayangan dipakai ke pesta nanti lebih sempurna...

Keperawatan Medikal Bedah

Bersama kita bisa......

Go Abroad....

Program pasca sarjana UMY yang istimewa muda mendunia...

The Great University

UMY is most popular in yogyakarta....

Showing posts with label Muntah. Show all posts
Showing posts with label Muntah. Show all posts

Kenapa pada Ibu Hamil Sering Mual dan Muntah ?


Saat ini kehamilan saya sudah memasuki 3 bulanan . Entah kenapa hamil yang kedua ini berbeda dengan kakaknya. Saya sering sekali mual terus muntah-mutah tak terkendali. Muntahnya itu tidak akan habis kalau belum keluar semua yang di perut, dan mulut jadi pahit. Seringnya kejadiannya adalah pada saat sore hari. Perut saya jadi asam, rasanya kecut sekali di perut atau di mulut, padahal saya tidak makan yang kecut-kecut lho. Serta kalau cuaca dingin dan kedinginan maka rentah terjadi mual dan muntah.

Saya jadi penasaran, kenapa sih kok bisa terjadi mual dan muntah pada ibu hamil. Ini ada jawabannya saya sarikan untuk pengunjung blog yang mengalami nasib sama seperti saya.

Ada berbagai macam teori yang menjelaskan kenapa ibu hamil mual dan muntah terutama pada awal kehamilan.

HORMON ESTROGEN

Teori pertama mengatakan bahwa mual pada bulan-bulan pertama kehamilan disebabkan meningkatnya produksi hormon estrogen yang memancing peningkatan keasaman lambung. Tentu saja pada wanita hamil terjadi peningkatan hormon estrogen dibanding sebelum hamil. Memang peningkatan asam lambung ini sesuai dengan pengalaman saya , dimana perut  sering terasa asam, kecut sekali di perut dan di mulut, kalau sudah seperti ini dapat dipastikan akan terjadi mual dan kemudian muntah.
Kalau frekuensi mual muntah lebih sering di pagi hari, itu karena jarak antara waktu makan malam dengan makan pagi cukup panjang. Akibatnya, perut kosong mengeluarkan asam lambung yang membuat ibu merasa lebih mual.

FAKTOR HCG 

Ada juga teori lain yang mengatakan bahwa mual muntah muntah tak lain adalah faktor HCG (Human chorionic gonodotropin). Hormon ini dihasilkan plasenta (ari-ari) selama awal kehamilan. Peningkatan HCG ini juga sebagai penanda adanya kehamilan, seperti ditunjukkan adanya 2 garis merah pada Test Pack penguji hamil.
Perubahan dalam tubuh ibu yang dipicu hormon ini kemudian menimbulkan rasa mual. Fungsi plasenta sebagai sirkulasi dan pemberi makanan pada janin akan tumbuh maksimal ketika kehamilan menginjak usia 12-14 minggu. Pada saat ini biasanya mual-muntah akan berhenti.


SEL-SEL PLASENTA
 
Ada juga teori lain mengatakan, sel-sel plasenta (villi korialis) yang menempel pada dinding rahim awalnya ditolak oleh tubuh karena dianggap sebagai benda asing. Reaksi imunologik inilah yang memicu terjadinya reaksi mual-mual.

FAKTOR PSIKOLOGIS

Faktor psikologis juga ternyata berpengaruh terhadap kndisi kehamilan. Kalau kita merasa tidak nyaman dengan kondisi kehamilan kita, atau malah  mengalami stres karena kehamilan yang tidak diinginkan, maka dalam tubuh akan terjadi penolakan, akibatnya timbul mual dan muntah.

Kalau melihat dari berbagai teori diatas, kayaknya yang paling sesuai dengan saya adalah teori pertama. Sampai sekarang saya masih belum bisa mengatasi. Walaupun sudah diberi obat penahan mual dari dokter, tapi seringnya tidak mempan. Yang saya lakukan hanyalah menerima kondisi saya dengan iklas dan sabar. 

Alhamdulillah selera makan saya tidak hilang, jadi kalau sehabis muntah saya usahakan minum yang banyak dan makan untuk mengganti zat-zat gizi yang dikeluarkan. Saran saya kalau sedang mual jangan makan yang bersantan kental dan pedas. Lebih baik kalau makan yang kering saja seperti biskuit atau roti tawar. 

Yang pokok adalah walaupun mual dan muntah jangan sampai kita tidak makan sama sekali, karena itu akan membuat janin kita kekurangan gizi dan berbahaya bagi pertumbuhan dan perkembangannya.


ARTIKEL GIZI DAN KESEHATAN : http://artikelgizikesehatan.blogspot.com/2012/11/kenapa-pada-ibu-hamil-sering-mual-dan_20.html

Perbedaan Gumoh dan Muntah

Dulu waktu anak saya berusia 1 bulan anak saya mengalami Gumoh yang pertama. Waktu itu saya bingung  dan panik karena saya kira itu muntah saat dia mengeluarkan cairan dari mulutnya. Pikiran saya langsung macam-macam, mengira anak saya kena penyakit apa. Ternyata kata ibu mertua saya itu cuma Gumoh. Maklum masih amatir dalam mengasuh anak, jadi gampang bingung dan panik kalau anak kita mengalami sesuatu.

Ha itu menjadi lebih jelas setelah saya membaca buku Panduan Pintar Merawat Bayi dan Anak oleh dr. Eveline (2009), disitu dijelaskan apa bedanya gumoh dan  muntah. Saya sharing disini untuk para orangtua muda yang masih awam dalam mengasuh anak, maupun untuk tambahan informasi bagi lainnya.


CARA MENYENDAWAKAN BAYI

Cara menyendawakan bayi itu gampang-gampang susah. Bagi orangtua baru bisa jadi   ini merupakan hal yang sulit, seperti yang dulu saya alami. Berikut ini saya berikan tips-tips untuk menyendawakan bayi (diambil dari lifestyle.okezone.com)
1.   1.  Letakkkan bayi di bahu.Posisikan satu tangan kita menopang antara leher dan kepala bayi,  tangan yang lain menahan pantat bayi. Pastikan agar dagu si kecil melewati bahu kita agar ia bisa bernapas. 

Jangan lupa letakkan kain atau sapu tangan di bahu kita untuk menjaga agar  kita tidak kotor akibat si kecil  gumoh. Tepuklah bagian punggung si kecil secara perlahan sampai ia benar-benar bersendawa. 

2.    2. Dudukkan bayi di atas pangkuan, letakkan ibu jari dan telunjuk satu tangan kita di dagu (bukan leher) kemudian tahan dagu si kecil  ke arah depan sehingga badannya agak condong ke depan. 

Posisi kaki lurus. Tangan kita yang lain menepuk punggung secara perlahan. Pastikan sampai terdengar suara sendawa. 
 

3.    3. Tahan/topang bayi dengan posisi satu tangan kita di bagian dada (ibu jari dan telunjuk menahan dagu) dan tangan lain di bagian punggung si kecil. Kemudian angkat si kecil perlahan sampai badannya teregang. 

Regangan ini dapat membantu mengeluarkan udara dari dalam perut. Cium kening bayi, hal ini dapat membuat kita dan bayi rileks. 


4.    4. Letakkan si kecil di atas pangkuan salah satu paha kita dengan posisi badan si kecil tengkurap menghadap ke bawah dan direntangkan di atas pangkuan. Biarkan kakinya bebas menjuntai ke bawah (diapit paha kita sisi berlawanan). Ibu jari dan telunjuk satu tangan kita menahan dagu si kecil, tangan kita yang lain menepuk halus punggungnya secara lembut. Pastikan ia bersendawa. 


5.   5.  Letakkan satu lengan kita di antara kedua kaki si kecil dengan menahan badannya (posisi seperti menunggang kuda). Kepala si kecil mengarah ke ujung tangan kita. Lengan kita sisi berlawanan memeluk si kecil sehingga posisi kepalanya bersandar di lengan kita. 

Pada posisi ini kedua telapak tangan kita saling bertemu. Cara ini sangat nyaman untuk si kecil dan aman untuk bayi yang rewel. 



6.   6.  Pegang kedua ketiak si kecil kemudian angkat badannya tinggi-tinggi dan tahan beberapa saat. Jangan menggoyang-goyangkan! Cukup mengangkat badannya saja maka bayi akan bersendawa dengan sendirinya. 

Itu adalah tips-tips untuk menyendawakan bayi. Kalau saya gaya favoritnya dulu yang pertama yaitu  meletakkan anak di bahu  sambil menepuk-nepuk punggungnya. Anda juga bisa menemukan gaya anda sendiri untuk menyendawakan bayi anda, yang penting bayi merasa nyaman dan dapat mengeluarkan sendawa untuk mengatasi masalah gumohnya.

Menyendawakan juga tidak hanya dapat dilakukan ibu saja, bapak juga dapat berperan serta membantu sehingga bayi merasa lebih aman, nyaman  dan masalahnya cepat teratasi. Semoga bermanfaat ya..




ARTIKEL GIZI DAN KESEHATAN : http://artikelgizikesehatan.blogspot.com/2012/04/perbedaan-gumoh-dan-muntah.html