- Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan < 1.
- Tidak lebih dari 20% sel mempunyai nilai harapan < 5.
Lalu kapan kedua uji ini digunakan ?
Cochran (1954) dalam Siegel (1992) menyarankan bahwa kedua uji tersebut akan baik bila digunakan pada kondisi sebagai berikut :
- Bila sampel >40, gunakan koreksi Yates pada kondisi apapun.
- Bila sampel 20-40, gunakan koreksi Yates dengan ketentuan tidak ada sel yang nilai ekspektasinya <5. Jika ada sel yang nilai ekspektasinya <5, maka gunakan Fisher Exact.
- Bila sampel <20, gunakan Fisher Exact pada kondisi apapun.
Namun demikian penggunaan koreksi Yates tidak disarankan/diperlukan lagi, bila N terlampau banyak. Dahulu koreksi Yates banyak digunakan, namun akhir-akhir ini manfaatnya dipertanyakan. Bahkan Grizzle (1967) menganjurkan untuk tidak menggunakan koraksi Yates, karena cenderung meperbesar kesalahan tipe II (tidak menolak Ho, padahal Ho salah).
Rumus Yates Correction :
Rumus untuk Fisher Exact :
Untuk contoh penggunaannya Insya Allah akan saya berikan pada kesempatan lain.
SUMBER BACAAN :
- Murti, Bhisma. Penerapan Metode Statistik Non Parametrik Dalam Ilmu-ilmu Kesehatan. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1996.
- Sabri, L., Hastono, SP. Statistik Kesehatan.Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. 2008
- Siegel, Sidney. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1992.
Blog Biostatistik : http://statistik-kesehatan.blogspot.com/2011/03/yates-correction-vs-fisher-exact.html